- F.A. Aziz | Surabaya Post
VIVAnews - Lokalisasi pelacuran Dolly akan tutup selama Bulan Ramadhan. Penutupan sementara ini untuk mematuhi Perda Kota Surabaya dan menghormati umat muslim yang menjalankan ibadah puasa.
"Ini sudah menjadi komitmen bersama, setiap tahun selalu kita lakukan hal itu," kata Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Lokalisasi Surabaya (FKLMS), Syafiq di Surabaya, Selasa 19 Juli 2011.
"Memang tidak ada imbauan, tapi sudah menjadi kebiasaan selama puasa para pekerja seks di lokalisasi Dolly umumnya pulang kampung."
Syafiq mengatakan penutupan ini sudah menjadi keputusan semua elemen yang ada di Dolly. Penutupan tempat pelacuran terbesar di Asia Tenggara dimulai pada 30 Juli 2011. Namun, Dolly akan kembali buka setelah lebaran.
Tak hanya itu, para siraman rohani juga akan diberikan untuk penghuni lokalisasi Dolly selama Ramadhan. Di tempat tersebut akan diadakan pengajian. "Menurut saya, tidak harus selalu diremehkan keberadaan mereka. Dan, malam ini, di lokalisasi Dolly dilaksanakan pengajian dengan mendatangkan Emha Ainun Nadjib. Para pekerja wisma juga dipastikan ikut meramaikan acara itu," kata Syafiq.
Namun, ketika ditanya soal rencana penutupan Dolly secara permanen oleh pemerintah, Syafiq tak mau banyak komentar. "Kita juga harus memikirkan, mereka itu juga punya keluarga dan tanggungan untuk biaya hidup. Seharusnya semua pihak ikut memikirkan jalan keluarnya, tidak hanya menghujat," pungkasnya. (sj)
Laporan : Tudji Martudji | Surabaya