Wijaya Karya Bantah Tudingan Nazaruddin

Konstruksi
Sumber :
  • Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Buronan Interpol, Muhammad Nazaruddin, kembali bernyanyi. Kali ini, dia tidak hanya mengungkap korupsi di proyek Wisma Atlet untuk SEA Games di Palembang, juga menyebut proyek pemerintah lain yakni proyek Hambalang di Sentul, Jawa Barat, yang dikerjakan PT Adhi Karya Tbk dan PT Wijaya Karya Tbk.

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu, dalam wawancara dengan salah satu stasiun swasta mengatakan bahwa proyek Hambalang yang dikerjakan dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut disinyalir melalui penunjukkan langsung atau tendernya sudah diatur akan dimenangkan Adhi dan Wika.

Natal Argawan, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, membantah bahwa pengerjaan proyek Hambalang melalui tender rekayasa atau penunjukan langsung. "Tidak benar tuduhan itu. Kami bersama Adhi berhasil mendapatkan proyek ini melalui tender, bukan penunjukan langsung," ujarnya saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Rabu 20 Juli 2011.

Dia menambahkan, seluruh proyek yang dikerjakan perseroan selalu melalui tender. "Jadi, tidak ada penunjukan langsung atau tender rekayasa," kata Natal.

Natal mengatakan bahwa perseroan dalam proyek Hambalang hanya sebagai mitra kerja dari Adhi Karya. "Jadi, Adhi itu yang pimpin pengerjaan proyek ini. Kami hanya membantu," ujarnya.

Seperti diketahui, proyek Hambalang berlokasi di daerah sentul, Gunung hambalang Jawa Barat. Rencananya, selain pembangunan stadion, juga akan dibangun pemukiman dan pelatihan atlet olahraga Nasional untuk semua jenis cabang olah raga. Proyek senilai Rp1 triliun tersebut merupakan proyek dari Kementerian Pemuda dan Olahraga yang akan selesai dibangun dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Akibat Rem Mendadak, Pengendara Motor Tabrak Pikap hingga Terjungkal
Bea Cukai tindak ribuan batang rokok ilegal yang dikirim melalui jasa ekspedisi

Kenaikan Tarif Cukai Disarankan Moderat Menyesuaikan Inflasi agar Tidak Suburkan Rokok Ilegal

Tarif cukai yang naik secara terus menerus dinilai memberatkan pelaku usaha dan membuat rokok ilegal semakin subur.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024