- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Kuasa Hukum Manager Mraketing PT Duta Grah Indah, Mohamad El Idris, Tommy Sihotang menyatakan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang dituduhkan kepada kliennya tidak jelas dan tidak cermat.
Tommy beralasan karena perkara ini diajukan oleh JPU di bawah sorotan media dan masyarakat yang imbasnya saling tuding di Partai Demokrat, Dewan Pembina sampai menggelar jumpa yang akhirnya Nazaruddin dipecat.
"Kami berharap situasi politik tidak berpengaruh apalagi di antara hakim harus ada persamaan persepsi menjadikan terdakwa (Idris) sebagai target," kata Tommy dalam agenda pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu 20 Juli 2011.
Menurutnya dalam kasus ini lebih banyak peran Nazaruddin. Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat itu juga sudah menjadi tersangka tapi tidak pernah hadir di KPK.
"Artinya logika hukumnya adalah untuk membuat Nazaruddin bersalah dia (Nazarudin) harus buat terdakwa yang lain termasuk Idris ini bersalah," ujarnya. "Nah ini sangat dipaksakan, jangan sampai dia (Nazar) jadi target utama ini (Idris) jadi target antara."
Lebih lanjut Tommy mengatakan sejak ditetapkan kliennya sebagai tersangka atas tuduhan menyuap, justru Tommy mempertanyakan tuduhan JPU. Menurutnya saat itu proyek wisma atlet sudah berjalan 50 persen. Oleh karena itu kalau ingin menyuap pasti diberikan sebelumnya.
"Ini kan kejadian setelahnya. Jadi logika penyuapnya itu nggak nyambung. Apalagi cek mundur mana ada orang nyuap cek mundur," paparnya.
Oleh karena itu, Tommy meminta kepada majelis hakim untuk mengabulkan eksepsi terdakwa dan kuasa hukum dan menyatakan surat dakwaan batal demi hukum. "Kami meminta yang mulia majelis hakim mengabulkan eksepsi terdakwa untuk seluruhnya dan membatalkan dakwaan demi hukum." (umi)
Hujan Lebat di Dubai, Benarkah karena Perubahan Iklim atau Modifikasi Cuaca?
Kota gurun Dubai diguyur hujan setinggi 25 cm (10 inci) hanya dalam waktu 24 jam. Ini sebenarnya adalah jumlah hujan yang biasanya turun dalam waktu hampir dua tahun.
