Nazaruddin: Chandra Hamzah 2 Kali ke Rumah

Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews - Buronan Interpol dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, bersikukuh menegaskan bahwa Wakil Ketua KPK Chandra M. Hamzah telah menerima uang suap terkait proyek baju Hansip untuk pemilu. Nazaruddin menyatakan penyerahan uang itu terjadi di rumahnya dan disaksikan oleh Benny K. Harman, Ketua DPP Partai Demokrat.

"Pak Benny itu pernah dua kali ke rumah saya tahun 2010, sama Chandra Hamzah. Tanya Beliau," kata Nazaruddin dalam pesan BlackBerry Messenger kepada wartawan VIVAnews.com Arry Anggadha, Rabu, 20 Juli 2011.

Nazar menegaskan, apa yang dia sampaikan itu memang fakta. Tersangka suap wisma atlet SEA Games itu mengaku tidak disuruh oleh pihak tertentu untuk 'bernyanyi'.

"Yang saya ceritakan fakta kebenaran, siapa dalang sebenarnya, kata Anda saya suruh bicara jujur. Jadi saya sampaikan yang benar dan jujur. Saya ngomong ini atas nama sumpah saya tidak bohong atau ditekan. Yang saya buka adalah fakta sebenarnya," demikian bunyi BBM Nazar.

Menurut Nazar, saat ini dirinya masih ragu untuk menyampaikan semua data yang dia miliki kepada KPK. "KPK sudah ada deal antara Anas dengan beberapa pimpinan KPK yang terindikasi korupsi. Jadi tidak akan menjadikan Anas tersangka walaupun sudah punya cukup bukti," dia menyatakan.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan Metro TV, Nazaruddin mengatakan proses serah terima uang itu ada buktinya. "Pada November 2010, Chandra terima uang. Ada CCTV-nya. Chandra menerima uang dari proyek pengadaan baju Hansip," kata Nazaruddin. "Waktu itu, kasusnya mau dinaikkan ke KPK. Ada seorang pengusaha yang memberi itu. Ada Benny K. Harman. Saya tidak percaya KPK. KPK itu perampok."

Atas tuduhan ini, Chandra sudah membantahnya. "Seragam Hansip tidak pernah disidik di KPK," katanya.

Chandra pun membantah tuduhan Nazaruddin bahwa dia pernah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Apalagi, bahwa isi pertemuan itu disebut Nazaruddin untuk menegosiasikan kasus wisma atlit SEA Games agar pengusutan dibatasi sampai Nazaruddin saja. "Saya tidak pernah ketemu Anas, saya tidak terima duit," kata Chandra.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Everton vs Liverpool di Premier League

Sanggahan Chandra didukung oleh Ketua KPK, Busyro Muqoddas.

Anas pun menyatakan bahwa tudingan bekas bendahara dan tangan kanannya itu hanyalah bohong belaka. "Itu bagian bohong lagi. Tanyakan saja ke Pak Chandra. Tak ada itu," kata Anas.

Senada dengan Anas, Benny Harman yang juga adalah Ketua Departemen Penegakan Hukum DPP Demokrat, menyatakan tidak tahu menahu mengenai pertemuan yang dinyatakan Nazaruddin itu. "Saya tidak tahu. Nama saya dijual. Seolah nama saya ini laku, seolah saya tahu betul kejadian itu," ujar Benny di Jakarta, Rabu, 20 Juli 2011. (kd)

Pj Gubernur Sumut, Hassanudin.(dok Pemprov Sumut)

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Kejuaraan North Sumatera Amateur Open (NSAO) 2024, kembali digelar oleh Persatuan Golf Indonesia (PGI) Sumut. Peserta berasal dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina,

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024