VIVAnews - Surat menjadi alat komunikasi yang populer sebelum internet ditemukan. Lewat surat cinta pula, perasaan dapat tersampaikan kepada pujaan hati. Namun apa jadinya jika surat cinta baru sampai ke alamat setelah puluhan tahun berlalu?
Sebuah surat cinta yang dikirimkan untuk seorang mahasiswa perguruan tinggi di negara bagian Pennsylvania AS harus terlambat selama 53 tahun. Alih-alih diterima seorang mahasiswa junior, penerimanya seorang pria lanjut usia.
Seorang juru bicara Universitas California Pennsylvania mengatakan, surat cinta tersebut ditujukan kepada Mr Clark C. Moore dengan cap pos bertanggal 20 Februari 1958. Surat tersebut tiba secara misterius di ruang surat pekan lalu.
Selang beberapa hari kemudian, surat akhirnya sampai ke Moore, 74, yang pernah menjadi pejabat di universitas bersangkutan. Pria tersebut mengubah namanya menjadi Muhammad Shidiq dan tinggal di Indianapolis.
"Seorang teman melihat laporan berita tentang surat itu dan menghubunginya," kata juru bicara universitas, Christine Kindl.
"Kami mengirimkan surat tersebut kepadanya bersama dengan T-Shirt bertuliskan 'Call U for Life'. Dia mengatakan kalau ia tidak mendapatkan paket dalam 53 tahun, ia akan menelepon untuk protes."
Sang penerima surat, Shidiq, tidak tersedia berkomentar.
Surat dikirim ketika ia terdaftar sebagai junior di universitas, yang kemudian dikenal sebagai California State Teachers College. Surat ini hanya mengungkap sedikit soal si pengirim yang menandatangani surat itu. Didalamnya tertulis, 'Selamanya Cinta, Vonnie.'
Shidiq, seorang pensiunan guru mengatakan, dia dan Vonnie telah menikah dan memiliki empat anak sebelum bercerai. Kindl mengatakan telah berbicara dengan Vonnie. Wanita si penulis surat ini mengaku sedih karena ia dan Shidiq tidak lagi berhubungan.
"Tujuan kami berkunjung hanya untuk mengidentifikasi alumni serta menyelesaikan pengiriman surat ini setelah 53 tahun," kata Kindl seperti dikutip dari Yahoo.
Baca juga:
Dewan Keamanan PBB Dikritik karena Gagal Tegakkan Resolusi saat Serangan di Gaza Meningkat
Wakil Menteri Luar Negeri, Turki Ahmet Yildiz, mengutuk tindakan Israel di Gaza dan menyerukan tindakan tegas internasional untuk mengatasi krisis yang sedang berlangsung
