- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Gayus Halomoan Tambunan, sosok fenomenal yang kasusnya sempat menggegerkan Indonesia, kini kembali menghadapi proses persidangan. Kali ini, ia duduk sebagai pesakitan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Dalam kasus kepemilikan uang Rp28 miliar dan deposito Rp74 miliar.
Sidang yang digelar hari ini mengagendakan dakwaan jaksa penuntut umum. Saat biodatanya dibacakan oleh ketua majelis hakim, Suhartoyo, Gayus tak terima disebut sebagai mantan pegawai negeri sipil (PNS) di Direktorat Jenderal Pajak. Dia mengaku saat ini masih berstatus sebagai PNS di Dirjen Pajak. "(Pekerjaan) ada, Pak. Masih PNS," ujar Gayus di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 25 Juli 2011.
Suhartoyo mempertanyakan status kepegawaian Gayus dengan menanyakan SK pemberhentian Gayus sebagai PNS Ditjen Pajak. Dijawab Gayus, "saya mengajukan keberatan dan sampai sekarang belum putus."
Lalu, ketua majelis hakim balik bertanya ke jaksa penuntut umum (JPU) atas dasar apa menyebut terdakwa Gayus Tambunan sebagai mantan PNS dalam surat dakwaan. "Atau JPU punya data bahwa terdakwa ini mantan?" tanya Suhartoyo. "Kalau belum, tolong diperbaiki, ini hak seseorang yang sangat sensitif," tambah dia.
Untuk diketahui, Gayus Tambunan didakwa tiga perkara yang digabung dalam satu berkas. Tiga perkara tersebut yakni telah menerima suap sebesar Rp925 juta dari Roberus Santonius untuk pengurusan keberatan pajak PT Metropolitan Retailmart, lalu diduga melakukan penyuapan petugas rutan Brimob agar dapat keluar masuk tahanan.
Ia juga diduga melakukan pencucian uang karena menempatkan uang hasil korupsi senilai Rp28 miliar dalam rekening bank dan Rp74 miliar dalam safe deposit box (SDB). (umi)
Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Korea Khawatir karena Hal Ini
Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Korea Selatan U-23 pada laga perempat final Piala Asia U-23 2024. Duel berlangsung di Abdullah bin Khalifa Stadium, Jumat dini hari
