- VIVAnews/ Ayatullah Humaeni
VIVAnews - Buronan Muhammad Nazaruddin menuding ada pelanggaran terkait proyek pembangunan pelatihan atlet di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.
Kejaksaan Agung menyebut akan mengusut kasus yang menelan biaya Rp1,52 triliun itu. Selain kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi diam-diam juga mengamati kasus tersebut.
"Di tempat saya (KPK) kan belum masuk penyidikan. Tapi saya kira dengan adanya indikasi itu, akan diambil langkah selanjutnya," kata Deputi Penindakan KPK, Ade Rahardja, di Jakarta, Selasa 26 Juli 2011. Namun, Ade tidak mau menjelaskan langkah apa yang akan diambilnya.
Sebelumnya, Jaksa Agung Basrief Arief menyatakan pihaknya juga tengah mengusut kasus sama. "Kami akan kordinasikan ke Polri atau KPK," kata Basrief.
Basrief menambahkan dalam kasus ini sebenarnya yang menangani adalah KPK. Kemudian, KPK dapat mensupervisi penegak hukum seperti kejaksaan. "Dalam kaitan itu kita harus menyampaikan apa yang kita lakukan, karena itu kewenangan KPK, yang saya maksudkan itu menyampaikan informasi itu, kalau seandainya ditangani KPK tentu kita serahkan ke KPK," kata dia.
Proyek pembangunan Stadion Hambalang di Sentul, Jawa Barat dilaksanakan oleh PT Adhi Karya sejak 2010. Adhi Karya bekerjasama dengan PT Wijaya Karya dengan komposisi pengerjaan masing-masing berbanding 70 persen dan 30 persen.
Muncul adanya dugaan proyek ini setelah bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazarudin menyebar tudingan adanya permainan anggaran. Nazarudin mengatakan, sekitar Rp50 Milyar dari dana proyek itu mengalir ke Kongres Partai Demokrat tahun lalu. Petinggi Partai Demokrat membantah keras dan juga Anas sudah berkali-kali membantah tuduhan itu.
Deretan Solusi Ampuh Merawat Kulit Wajah Kesayangan Anda
Wajah kamu mengalami kekusaman dan hal tak menyenangkan, Yuk, cari tahu apa saja rekomendasi produk perawatan kulit yang bisa digunakan? Berikut daftarnya!
