Dahlan Bingung Cara Nazar Dapat Uang dari PLN

Dahlan Iskan
Sumber :
  • KDW | VIVAnews

VIVAnews - Senggolan kedua ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam kaitan dengan M Nazaruddin yang kini lagi buron itu terkait tender proyek PLTU Kaltim/Riau. CEO PLN, Dahlan Iskan mengaku merasa penasaran dengan pernyataan Nazaruddin tersebut.

"Sungguh saya pun ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi?" ujar Dahlan Iskan dalam catatanĀ  yang dia sebarkan melalui www.pln.co.id, Rabu 27 Juli 2011.

Dahlan menjelaskan, tender yang dimenangkan oleh konsursium PT Adhikarya (Kaltim) danĀ  konsorsium Rekayasa Industri (Riau) itu berlangsung sangat bersih dan profesional. "Sudah saya cek berulang-ulang. Sampai-sampai teman terbaik saya yang telah berjasa menyelamatkan hidup saya kalah di tender ini," kata Nazar.

Dahlan pun bingung, bagaimana Nazar 'mengatur' tender itu dan mendapat uang dari sana. Dahlan berharap apa yang disebut-sebut Nazaruddin tersebut segera diusut karena sebagai seorang pimpinan, Dahlan sangat berkepentingan dengan hasil pengusutan ini.

"Pertanyaannya, siapakah yang memberi uang kepada Nazaruddin terkait dengan proyek ini? Apakah orang PLN? Atau pemenang tender?" kata Dahlan. "Kalau orang PLN yang memberikan uang, dari mana asal-usul uang itu dan dengan tujuan apa? Namun kalau, misalnya, pemenang tender yang memberi uang ke Nazaruddin, untuk apa dia memberi uang?"

Dahlan meyakini, tender PLN berlangsung dengan transparan dan jujur. Tak perlu beking untuk memenangkan proyek yang dilelang secara terbuka.

"Bukankah dia menang tender bukan karena bantuan Nazaruddin? Apakah justru dia mengira menang tender itu berkat dukungan Nazaruddin? Kalau benar begitu untuk apa pemenang tender itu memberi uang ke Nazaruddin? Sedekah? Sumbangan? Mestinya itu bukan sogok karena dia memenangkan tender bukan karena jasa Nazaruddin," ujarnya.

Karena merasa penasaran atas pertanyaan-pertanyaan dalam hatinya, Dahlan akhirnya mencoba mencari tahu dan melakukan penelusuran. Dari hasil menelusurannya ternyata masih banyak peserta tender yang tidak percaya diri akan kemampuan mereka, lalu punya beking orang kuat.

"Hasil penelusuran saya agak mengecewakan. Mereka belum percaya bahwa PLN sudah berubah. Mereka belum percaya bahwa di PLN bisa berubah. Mereka tidak percaya bahwa beking itu sekarang tidak ada gunanya. Itulah sebabnya mengapa masih ada peserta tender yang merasa perlu memiliki beking," kata Dahlan.

Dahlan mengaku PLN sudah menemukan cara bagaimana menyelenggarakan tender yang bersih yang sudah dipraktikkan setahun terakhir ini. Namun PLN belum tahu bagaimana cara meyakinkan peserta tender agar menyadari bahwa beking sudah tidak ada gunanya.

"Tender-tender di PLN tidak akan terpengaruh oleh beking siapa pun. Bahkan dalam tender terbesar dalam sejarah PLN bulan lalu, yakni tender proyek Rp30 triliun di Jawa Tengah, PLN berhasil mengabaikan tekanan para beking yang tidak hanya dari dalam negeri tapi juga luar negeri. Proyek Kaltim dan Riau itu tidak ada apa-apanya dibanding proyek di Jateng itu. Tapi PLN berhasil lolos dari segala tekanan," katanya.

Diam-diam Ternyata Israel Terima Sumbangan yang Sangat Besar, Ini Dia Sumbernya
Verrell Bramasta liburan ke Jepang bareng keluarga tercinta

Manfaatkan Momen Libur Lebaran, Verrell Bramasta Boyong Keluarga Pergi ke Jepang

Tak main-main, Verrell Bramasta bersama keluarga akan menghabiskan waktu liburan di Jepang selama kurang lebih dua minggu.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024