1-8-2009: Corazon Aquino Wafat

Corazon Aquino saat tampil Agustus 2008
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Tepat dua tahun yang lalu, mantan Presiden Filipina, Corazon "Cory" Aquino, wafat. Dia dikenal sebagai simbol perjuangan demokrasi di Filipina yang berhasil menjungkalkan rezim Ferdinand Marcos melalui gerakan Kekuatan Rakyat pada Februari 1986.

Menurut kantor berita Associated Press, Cory wafat di usia 76 tahun setelah menderita kanker usus besar. Presiden Filipina saat itu, Gloria Macapagal Arroyo, menetapkan hari berkabung nasional selama sepuluh hari hingga 10 Agustus 2009.

"Rakyat yang berduka dapat menunjukkan penghargaan, apresiasi, dan terima kasih kepada mantan presiden," kata Arroyo dalam keputusan presiden No. 1851 seperti dikutip harian Filipina, The Daily Inquirer, 3 Agustus 2009.

Pemerintah Filipina juga menetapkan hari libur nasional pada pemakaman mantan presiden Corazon "Cory" Aquino, Rabu 5 Agustus 2009. Arroyo sendiri telah memutuskan mempercepat kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) agar dapat menghadiri pemakaman Aquino. Makam Cory tepat di sebelah pusara suaminya, Senator Benigno “Ninoy” Aquino Jr., yang tewas akibat ditembak pasukan pembunuh rezim Marcos pada 1983.

Cory menjadi presiden pertama Filipina setelah rezim Marcos, yaitu periode 1986-1992. Putra Cory, yaitu Benigno "Noynoy" Aquino III, kini menjadi presiden Filipina sejak 2010.

 



Laporkan Albertina Ho ke Dewas KPK, Nawawi: Itu Sepenuhnya Sikap Nurul Ghufron
 Tim Bandung bjb Tandamata

Penyebab Juara Bertahan Bandung bjb Tandamata Takluk di Laga Perdana Proliga

Juara bertahan Proliga putri, Bandung bjb Tandamata harus tumbang di tangan Jakarta Pertamina Enduro (JPE) saat menjalani laga perdananya di Proliga 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024