- AP Photo/Charles Dharapak
VIVAnews - Pemerintah dan DPR AS, yang didominasi Partai Republik yang beroposisi, bersepakat mengatasi krisis utang. Mereka tidak mau AS untuk kali pertama berstatus gagal bayar utang [default] kepada para kreditur.
Menurut kantor berita Associated Press, kesepakatan itu diumumkan Presiden Barack Obama di Washington DC pada Minggu malam waktu setempat [Senin pagi WIB] setelah bertelepon dengan Ketua DPR, John Boehner, dari Partai Republik.
Sebagai bentuk kompromi atas kesediaan DPR mendukung penyelesaian utang pemerintah, Obama sepakat dengan usulan DPR yang ingin pemerintah memangkas anggaran belanja sebesar lebih dari US$2 triliun dalam jangka waktu sepuluh tahun mendatang.
Status gagal bayar "akan berdampak buruk bagi ekonomi kita," kata Obama. Belum ada kepastian apakah Kongres akan melangsungkan pemungutan suara lagi atas kesepakatan dengan pemerintah. Namun, Obama puas telah mencapai kesepakatan dengan pimpinan Kongres, baik dari Partai Demokrat yang mendukungnya maupun dari Partai Republik.
Kubu Presiden Barack Obama dan Kongres dalam beberapa pekan terakhir berunding secara alot mengenai upaya menaikkan batas maksimum utang pemerintah. Bila usulan pemerintah itu tidak dipenuhi Kongres hingga 2 Agustus 2011, AS bisa berisiko gagal bayar utang dan ini menurunkan citra AS di mata para kreditur.
Menurut stasiun berita BBC, Pemerintah AS berupaya menaikkan batas maksimum utang, yang kini sebesar US$14,3 triliun, demi mendukung pembiayaan rutin negara dan program-program pemerintah, yang biayanya semakin besar. Menurut statistik, Pemerintah AS menderita defisit anggaran sekitar US$200 juta setiap bulan.
Mengungkap Status Mobil Hadiah yang Diterima Merselino Ferdinand
Pemain Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinand pernah diberikan mobil oleh perusahaan yang diterimanya secara langsung, mobil tersebut adalah buatan Eropa, dan harga..
