VIVAnews - PT International Nickel Indonesia Tbk (Inco) mencatatkan laba bersih untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2011 sebesar US$238,1 juta atau setara Rp2,01 triliun. Perolehan laba itu meningkat 9 persen dibanding periode sama 2010 sebesar US$218,8 juta.
Direktur dan Chief Financial Officer Inco, Fabio Bechara, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 1 Agustus 2011 mengatakan, total laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) pada kuartal II-2011 sebesar US$193,9 juta, dibandingkan kuartal I-2011 yang tercatat US$172,7 juta.
"Sementara itu, EBITDA selama periode enam bulan pertama 2011 sebesar US$366,6 juta, atau juga naik 9 persen dibandingkan US$336,2 juta pada periode sama 2010," kata Bechara.
Dia menjelaskan, meningkatnya laba bersih dan EBITDA pada kuartal kedua dibandingkan kuartal pertama tahun ini didorong oleh meningkatnya penjualan akibat kenaikan produksi, yang sebagian diimbangi oleh harga realisasi rata-rata yang lebih rendah.
Perseroan mencatat harga realisasi rata-rata nikel dalam matte sebesar US$19.895 per metrik ton selama kuartal I-2011, dibandingkan tiga bulan pertama tahun ini sebesar US$20.246 per metrik ton. Pendapatan dari hasil penjualan tercatat US$393,0 juta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 30 Juni 2011, atau naik dibandingkan kuartal I-2011 sebesar US$322,4 juta.
"Ini terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan nikel dalam matte," tuturnya.
Pada kuartal I-2011, total penjualan sebanyak 19.438 metrik ton dibandingkan dengan kuartal I-2011 yang mencapai 15.689 metrik ton. Produksi nikel dalam matte pada kuartal kedua sebanyak 18.598 metrik ton, atau naik 13 persen dibandingkan kuartal pertama yang terbukukan 16.502 metrik ton.
"Meningkatnya produksi nikel pada kuartal kedua terutama disebabkan terjadinya gempa dan badai petir yang melanda Sorowako pada awal 2011," tuturnya.
Sebagai akibat dari gempa dan badai petir tersebut, dia menjelaskan, sambungan listrik dan beberapa fasilitas menjadi rusak serta menyebabkan penghentian produksi sementara.
Tahun ini, perseroan berencana menganggarkan US$232 juta untuk pengeluaran modal. Investasi Inco sesuai dengan strategi pertumbuhan yang kuat untuk tahun-tahun berikutnya.
"Tujuan perseroan adalah untuk mencapai produksi tahunan sebanyak 90.000 metrik ton pada 2015," katanya.
Sumber :
VIVA.co.id
19 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Memiliki mobil baru menjadi impian sebagian orang. Namun bagi yang ingin meminang Toyota Fortuner, sebaiknya sesuaikan terlebih dahulu gaji per bulan, atau pendapatan
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Bunga Zainal Naik Private Jet Usai Dapat THR Rp271 T, Dituduh Sindir Sandra Dewi
IntipSeleb
sekitar 1 jam lalu
Bunga Zainal kedapatan membuat konten sedang naik private jet serta mengenakan daster setelah mendapatkan THR senilai Rp271 triliun, serta membantah sindir Sandra Dewi...
Potret Prewedding Putri DA dan Abdul Azis Jadi Sorotan, Warganet: Mirip Jin
JagoDangdut
9 menit lalu
Pernikahan Putri Isnari, yang dikenal luas sebagai Putri DA, dengan kekasihnya, Abdul Azis, menjadi sorotan publik belakangan ini. Warganet salfok dengan baju prewedding
Selengkapnya
Isu Terkini