Militan Taliban Diduga "Cuti" Selama Ramadan

Milisi Taliban berjaga-jaga di depan masjid di kota Buner, Pakistan
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Militer Amerika Serikat di Afganistan tengah mencari tahu apakah militan Taliban di negara tersebut menghentikan penyerangan selama bulan Ramadan. Kendati demikian, beberapa anggota Taliban di Afganistan kemungkinan masih berpotensi melakukan serangan.

Menurut kantor berita Associated Press, 1 Agustus 2011, militer AS mendapat informasi bahwa para pemimpin Taliban berbondong-bondong pergi ke Pakistan selama bulan Ramadan. Namun, hal ini masih belum dapat dipastikan.

"Banyak diskusi yang mengatakan para pemimpin Taliban meninggalkan anak buahnya di negara ini, sementara mereka melintasi perbatasan selama Ramadan. Kita akan lihat apakah benar atau tidak," kata Ketua Gabungan Kepala Staf Militer AS, Laksamana Mike Mullen di Kandahar, Afganistan.

Seorang sumber di pemerintahan AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan terdapat bukti pemimpin Taliban pergi ke Pakistan. Dia mengatakan serangan-serangan Taliban yang direncanakan selama bulan ini kemungkinan tidak akan terjadi tanpa kehadiran para pemimpin mereka.

Cak Imin soal PKB Gabung ke Pemerintahan Prabowo: Alhamdulillah, Semuanya Smooth!

Jikapun terjadi serangan, ujar sumber, tidak akan sehebat seperti sebelum Ramadhan. Sementara itu, Mullen masih belum yakin sepenuhnya apakah Taliban libur selama Ramadan. "Saya tidak tahu apakah kekerasan atau serangan akan naik atau turun," kata Mullen.
 
Dalam beberapa minggu terakhir, Taliban melakukan serangan hebat di beberapa daerah, terparah di provinsi Kandahar. Bom bunuh diri di provinsi ini Rabu kemarin menewaskan walikota Kandahar. Sebelumnya, saudara tiri Presiden Afghanistan sekaligus pemimpin di Kandahar, Ahmad Wali Karzai juga terbunuh.

Situasi itu menimbulkan kekhawatiran kosongnya kepemimpinan yang membuat wilayah ini rentan serangan. Mullen mengatakan kekhawatiran tersebut belum terbukti karena tidak ada laporan kekerasan di Kandahar pasca penyerangan tersebut. "Setidaknya dari laporan para petinggi militer AS, mereka belum melihat itu," kata Mullen.

Sementara itu, Presiden Barack Obama akan menarik 33.000 dari 100.000 pasukannya di Afganistan pada musim panas berikutnya. Pada akhir tahun ini, 10.000 pasukan pertama akan dipulangkan ke AS. Diperkirakan, pada tahun 2014, pasukan AS sudah dapat memberikan wewenang keamanan penuh kepada pasukan keamanan Afganistan. (ren)

Elon Musk.

Harta Kekayaan Elon Musk Lenyap Rp 45 Triliun dalam Sekejap, Ini Penyebabnya

Imbas dari merosotnya kekayaanya Elon Musk tersebut kini mengalami penurunan kekayaan dari daftar orang terkaya di dunia dari posisi sebelumnya kedua kini menjadi ketiga.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024