- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews – Ketua Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi, Abdullah Hehamahua, menjamin proses pemeriksaan yang dilakukan Komite Etik akan berjalan secara transparan dan akuntabel.
“Sebagai tanggung jawab akuntabilitas kepada publik sesuai ketentuan Undang-undang, maka setiap waktu tertentu, kami akan sampaikan progress report-nya kepada publik,” kata Hehamahua di Kantor KPK, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin 1 Agustus 2011.
Komite Etik akan menggelar rapat perdananya pada Kamis, 4 Agustus 2011. Menurut Hehamahua, rapat pertama Komite Etik bertujuan untuk mengidentifikasi dan menginventarisir masalah dari berbagai pemberitaan dan sumber lain, serta untuk menyusun jadwal pemeriksaan.
“Apakah pemeriksaan dilakukan sekali sepekan atau maraton, akan disesuaikan dengan jadwal mereka yang diperiksa. Lalu akan ditentukan apakah yang diperiksa orang dalam atau orang luar dulu,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komite Etik yang juga Penasehat KPK, Said Zainal Abidin, kembali menegaskan bahwa pembentukan dan perubahan Komite Etik KPK merupakan respon KPK atas keinginan masyarakat. Dia juga membatah Komite Etik dibentuk lantaran ‘nyayian’ Nazarudin.
“Komite Etik semata-mata untuk menampung aspirasi masyarakat. Yang perlu diingat, Komite Etik ini dibentuk bukan karena Nazarudin, karena kita tidak melaksanakan perintah yang mulia Nazarudin,” tegas Said.
Komite Etik terdiri dari 7 orang anggota, dengan komposisi 4 orang berasal dari eksternal KPK dan 3 orang dari internal KPK. Anggota Komite Etik dari unsur eksternal yaitu Buya Syafi’i Maarif, Nono Anwar Makarim, Mardjono Reksodiputro, dan Sjahrudin Rasul. Sementara anggota dari unsur internal yaitu Abdullah Hehamahua, Said Zainal Abidin, dan Bibit Samad Riyanto.
Diduga Sindir Chandrika Chika, Jefri Nichol Disenggol Netizen Soal Kasus Narkobanya Sendiri
Tidak sedikit netizen yang justru mengingatkan Jefri Nichol bahwa ia juga pernah tersandung kasus narkoba sehingga ia tidak semestinya menyindir orang lain.
