Alasan Komite Etik Pilih Buya Syafi'i Ma'arif

Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.
Sumber :
  • maarifinstitute.org

VIVAnews - Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi mencoret Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Wakil Ketua KPK Haryono Umar dari susunan anggota Komite Etik.

Antisipasi Letusan Lebih Besar, 5.000 Korban Erupsi Gunung Ruang Dilarang Tinggalkan Pengungsian

Busyro dan Haryono digantikan Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Buya Syafii Maarif dan Nono Anwar Makarim. Ketua Komite Etik Abdullah Hehamahua mengungkapkan alasan Komite Etik memilih keduanya menggantikan dua pimpinan KPK lainnya.

"Pertimbangan kita ambil Syafii Ma'arif karena beliau adalah orang yang sangat dikenal integritasnya, dan tokoh masyarakat," kata Abdullah di Kantor KPK, Jakarta, Senin 1 Agustus 2011.

Sementara Nono Anwar Makarim, menurut Hehamahua merupakan figur yang profesional di bidangnya yakni bidang hukum. Nono juga dikenal memiliki integritas yang tinggi. "Beliau juga penah jadi Pansel KPK pertama," imbuhnya.

"Syaratnya mereka memang orang yang memahami korupsi, konsen terhadap korupsi, bersama-sama KPK memberantas korupsi dan punya integritas," ujarnya.

Sebelumnya Komite Etik yang terdiri dari 7 orang, diubah komposisi yang sebelumnya diisi lebih banyak internal daripada eksternal diganti menjadi 3 orang dari internal dan 3 orang dari eksternal. Mereka yang dari Internal adalah Abdullah Hehamahua (Ketua), Said Zainal Abidin, Bibit Samad Riyanto. Sedangkan dari eksternal Buya Syafii Ma'arif, Nono Anwar Makarim, Mardjono Reksodiputro, dan bekas komisioner KPK Sjahrudin Rasul. (eh)

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Humas Kemenko Marves]

Pembebasan Lahan di IKN Sesuai Target, Luhut Pede Upacara 17 Agustus Bisa Digelar di Istana Baru

Luhut menilai hal ini merupakan sesuatu yang realistis, mengingat progres pembangunan IKN yang dilihatnya sudah 80 persen selesai dikerjakan.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024