- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah kediaman Muhammad Nazaruddin, tersangka suap proyek wisma atlet. Namun, bekas Bendahara Partai Demokrat itu mengaku sudah menjual rumahnya.
"Sebelum saya jadi tersangka, rumah tersebut sudah laku saya jual," kata Nazaruddin dalam pesan BlackBerry Messenger yang diterima VIVAnews.com, Selasa 2 Agustus 2011.
Nazaruddin menduga, penggeledahan itu dilakukan KPK untuk mengambil CCTV yang merekam kedatangan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah ke rumahnya. "Saya sudah tahu penggeledahan itu karena Chandra mau tahu CCTV yang memonitoring dia waktu ke rumah saya. Sayangnya flashdisk-nya sudah saya ambil," ujarnya.
Penggeledahan dilakukan di rumah mewah milik Nazaruddin di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa 2 Agustus 2011. Penggeledahan dimulai pukul 11.00.
Sebelumnya, Nazaruddin yang kini berstatus buron, mengungkapkan Chandra Hamzah dua kali bertandang ke rumahnya. Kedatangan Chandra itu, menurut Nazaruddin, terekam oleh CCTV yang dipasang di rumahnya. Nazar mengungkapkan, dalam pertemuan itu, Chandra bertemu dengan seorang pengusaha terkait dengan kasus proyek pengadaan baju hansip.
Atas tuduhan ini, Chandra sudah membantahnya. "Seragam Hansip tidak pernah disidik di KPK," katanya. (umi)
2 Mahasiswa Psikologi Islam IAIN SAS Babel Raih Prestasi Peneliti Muda Terbaik di KNPMPI 2024
Prestasi membanggakan 2 mahasiswa Program Studi Psikologi Islam di IAIN SAS ini diraih dalam Konferensi Nasional Peneliti Muda Psikologi Indonesia ke-8 tahun 2024.
