- Antara/ Spedy Paereng
VIVAnews - Pemilukada Kabupaten Puncak Jaya ditunda. Penundaan itu diputuskan sesudah kerusuhan antara pendukung para kandidat merengut belasan nyawa. Pemilu baru digelar jika suasana di wilayah itu benar-benar sudah kondusif.
"Secara resmi, proses tahapan Pemilukada Puncak, ditunda hingga suasana aman dan tertib," ujar Benny Suweni Ketua KPU Provinsi Papua.
Selain menunggu suasana benar-benar kondusif, lanjut Benny, penundaan juga bertujuan untuk memberikan waktu kepada anggota KPU mengikuti proses pemeriksaan Polisi, terkait kerusuhan yang terjadi. Semua anggota KPU, kata Benny, "Akan dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian, jadi tentu mereka butuh konsentrasi, sehingga untuk sementara, proses tahapan pemilukada ditunda dulu."
Terkait tudingan Partai Gerindra, bahwa KPU Puncak bersikap tidak netral dan itu pula yang memicu meletusnya kerusuhan, Beny Suweni menegaskan bahwa pihaknya bisa memaklumi dan memahami sikap KPU Puncak dalam menjalankan proses Pemilukada.
Benny menilai bahwa langkah KPU Puncak membuat standar operasional sangat wajar. Pengurus KPU meminta para pasangan calon yang mendaftar tapi memiliki dukungan ganda, agar menyelesaikan persoalan partai terlebih dulu.
Langkah itu sudah sangat tepat guna meredam dan mencegah bentrok. Mestinya,"Partai mampu menyelesaikan persoalan secara internal, agar potensi-potensi konflik bisa diredam," kata dia.
Sementara itu, Anggota KPUD Kabupaten Puncak Yorim Tabuni menjelaskan bahwa sebelum kejadian kerusuhan ini, KPUD telah menyusun SOPP (Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan). Namun ternyata SOPP ini tidak dipahami sepenuhnya oleh para pendaftar calon Bupati Puncak sehingga menyebabkan kerusuhan ini.
"Isi SOPP, para pendaftar akan diterima oleh KPUD Kabupaten Puncak di halaman. Tetapi ternyata malah menimbulkan kerusuhan dan bentrok massa," katanya.
Sebelumnya KPUD Kabupaten Puncak meyebutkan bahwa kerusuhan Pemilukada Kabupaten Puncak disebabkan oleh perebutan kursi Partai Gerindra oleh calon Bupati Puncak 2011-2016 Simon Alom dan Elvis Tabuni. Sementara itu korban kerusuhan pemilukada Puncak bertambah menjadi 20 orang.
Juru Bicara Polda Papua, Kombes Pol Wachyono mengatakan bahwa korban terakhir ditemukan oleh kepolisian setempat, saat olah tempat kejadian perkara berada di reruntuhan puing-puing bangunan yang sudah hangus terbakar. "Update data terakhir yang sesuai dengan fakta lapangan korban meninggal 20 orang," katanya. Para korban ini ditemukan sudah hangus terbakar.
Hingga hari ketujuh pasca bentrok Polda Papua telah memeriksa empat orang saksi dari kedua belah pihak. Calon bupati Elvis Tabuni telah diperiksa. Sedangkan Simon Alom belum diperiksa Polda Papua. Polda Papua juga berencana memanggil para pengurus Partai Gerindra untuk dimintai keterangan.
Upacara Adat
Hari ini Jumat 5 Agustus 2011, Kapolda Papua Inspektur Jenderal Pol BL Tobing bersama Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Inspektur Jendera Bekto Suprapto dan Irwasum Mabes Polri bertolak ke Ilaga - Kabupaten Puncak untuk melihat kondisi di sana. Para petinggi Polri ini juga akan menyaksikan prosesi perdamaian secara adat antara kedua kubu yang difasilitasi aparat kepolisian.
"Prosesi perdamaian secara adat perlu dilakukan, mengingat jumlah korban tewas di antara dua kubu tidak seimbang. Ini untuk antisipasi agar ke depannya tidak ada balas dendam yang membuat korban jatuh," ujar Wachyono. Namun walau sudah dilaksanakan secara hukum adat, namun proses hukum positif tetap diberlakukan.
Laporan Banjir Ambarita | Jayapura
Ramalan Zodiak Minggu 14 April 2024: Cancer Akan Menemukan Belahan Jiwa, Kehidupan Cinta Libra Rumit
Ramalan zodiak Minggu, 14 April 2024. Taurus, ada kemungkinan untuk beralih karier. Cancer akan menemukan belahan jiwanya segera. Kehidupan cinta Libra mungkin rumit.
