- ANTARA/ Fanny Octavianus
VIVAnews – Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat tengah melakukan penyidikan terkait dugaan korupsi dan penggelembungan dana proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Dharmasraya yang melibatkan perusahaan milik Muhammad Nazarudin.
Berdasarkan hasil pendalaman materi tim penyidik Kejati Sumbar, proyek land clearing RSUD Dharmasraya sebesar Rp19 miliar itu ditangani oleh PT Duta Graha Indah lewat salah satu perusahaan Nazarudin, PT Anak Negeri.
Saat dikonfirmasi perihal proyek RS Dharmasraya, Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang mengaku tidak tahu-menahu tentang proyek tersebut. Rosa juga enggan berkomentar terkait kesiapan dirinya sebagai saksi dalam kasus tersebut.
Rosa meminta hal-hal terkait kasus RSUD Dharmasraya ditanyakan langsung kepada Muhammad Nazarudin. “Saya nggak tahu. Kamu tanya Nazaruddin saja,” kata Rosa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, Jumat 5 Agustus 2011.
Sementara itu, Kuasa Hukum Rosa, Djufri Taufik mengatakan bahwa dirinya belum sempat menanyakan Kasus RSUD Dhamasraya di Sumatera Barat itu kepada kliennya tersebut. Namun terkait kasus itu, Djufri menegaskan bukan kliennya yang terlibat, melainkan Minarsih.
“Saya belum tanya dengan Rosa, tapi Rosa ini tidak terlibat persoalan rumah sakit. Yang terlibat dalam persoalan rumah sakit itu bernama Minarsih,” terang Djufri. Oleh karena itu, Djufri menegaskan, yang penting adalah mencari Minarsih.
“Cobalah kamu cari Minarsih. Dia masih hidup kok. Nanti kami cari Minarsih sebagai saksi meringankan untuk kami,” kata Djufri. (umi)
3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru
Banjir Lahar Dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru membuat meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS).
