Bahaya Marapi: Awan Panas Hingga Bom Batu

Gunung Marapi
Sumber :
  • Erinaldi| Padang

VIVAnews -- Beberapa hari ini, Gunung Marapi di Sumatera Barat menggeliat. Marapi melontarkan abu vulkanik yang menjangkau radius 30 kilometer.

Status gunung ini pun dinaikan dari normal menjadi waspada. Sejarah mencatat: Marapi pernah meletus eksplosif tahun 1979 dan menewaskan sekitar 60 orang. Waspada bahaya Marapi sudah dipetakan Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana Sumbar.

Seperti apa bahaya Gunung Marapi jika meletus? Dalam perbincangan dengan VIVAnews, Koordinator Pusat Pengendali Operasional Penanggulanan Bencana (Pusdalops PB) Sumbar, Ade Edward menggambarkan bahaya Marapi jika meletus eksplosif.

Sebagai gunung tipe strato, Marapi masih memiliki kawah dengan bentuk sempurna. Kondisi ini membuat tipe letusan Marapi menyisakan ancaman yang cukup serius. “Kawahnya masih sempurna, jika tekanan magmanya kuat, letusan vulkanik ini akan memunculkan bunga kol yang bisa menyapu lereng gunung layaknya awan panas,” kata Ade Edward, Jumat, 5 Agustus 2011.

Lava pijar yang dimuntahkan Marapi berpotensi membawa material seperti batu, kerikil, hingga debu vulkanik yang akan merusak kawasan dalam radius 3 kilometer. Batu berukuran 20X30 cm ini biasa disebut dengan 'bom' yang akan merusak wilayah dalam radius 1 hingga 2 kilometer dari puncak gunung.

Selain batu, lava pijar Marapi juga melontarkan material berupa kerikil (lapili) panas dan pasir vulkanik. Sebaran lapili ini akan menghanguskan radius 2 km dari puncak gunung yang menyimpan banyak cerita asal-usul Minangkabau. Marapi juga melontarkan pasir lava yang mampu menjangkau kawasan lebih jauh hingga 3 km dari puncak.

“Debu vulkanik akan menjangkau kawasan lebih luas yang panasnya tentu jauh berkurang dibanding saat disemburkan dari Marapi,” kata Ade. Lava pijar ini akan dilontarkan secara bersamaan dan menimbulkan uap air panas yang akan menyapu kawasan sepanjang lereng Marapi.

Lelehan lava ini yang diyakini akan memunculkan wedhus gembel yang dampaknya luar biasa bagi sejumlah kawasan. “Ini akan mengancam kawasan di lereng Marapi,” tambahnya.

Dari data sebaran bahaya Marapi yang dilansir Pusdalops PB Sumbar, sedikitnya terdapat 79.894 orang di 20 Nagari (desa), Kabupaten Tanah Datar, yang terancam dalam daerah rawan bencana satu. Di kawasan rawan bencana satu, berpotensi terkena hujan abu dan batu pijar serta hujan lahar. Nagari yang masuk kawasan rawan bencana satu ini yakni Nagari Aie Angek hingga Nagari Lawang Mandahiling.

Sedangkan yang masuk rawan bencana dua yakni Nagari Aie Angek yang bisa terkena ancaman awan panas, lava, gas beracun, hingga batu pijar. Ancaman bahaya Marapi juga terjadi di Kabupaten Agam. Sedikitnya, 11 Nagari dengan jumlah penduduk sekitar 89.136 jiwa terancam bahaya yang masuk kategori rawan bencana satu. (eh)

Laporan: Eri Naldi| Padang

Hamas Terbitkan Video Baru, Isinya soal Sandera Israel Salahkan Netanyahu
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah

THR Harus Dibayar Penuh Tak Boleh Dicicil, Menaker Terbitkan SE THR Keagamaan 2024

Menaker mengatakan, pemberian THR keagamaan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengusaha kepada pekerja/buruh. THR keagamaan wajib dibayarkan secara penuh.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024