- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia mengungkapkan bahwa saat ini, aset perbankan syariah secara keseluruhan mencapai Rp112 triliun.
"Pembiayaan sekitar Rp83 triliun, dan untuk DPK (dana pihak ketiga) sekitar Rp80-an triliun dengan financing to deposit ratio (FDR) sebesar 95 persen," kata Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI, Mulya Siregar, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat 5 Agustus 2011.
Menurut Mulya, perbankan syariah jika dilihat dari posisi Juli 2011 tumbuh cukup baik. "Kalau year on year, pertumbuhan perbankan syariah 45,4 persen jika dibandingkan posisi Juli tahun lalu," ujarnya.
Untuk unit usaha syariah, kata dia, yang mempunyai dampak besar adalah PT Bank Permata Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. Namun, secara keseluruhan masih didominasi bank umum syariah.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, menjelaskan perbankan syariah tumbuh pesat dalam 10 tahun terakhir. Total aset syariah tumbuh 53 kali lipat. Per Desember 2010, total aset perbankan syariah mencapai Rp100,2 triliun.
"Namun, pangsa pasar relatif rendah, atau hanya 3,2 persen dari total aset perbankan," ujar mantan dirjen pajak ini. (art)