- AP Photo/David Karp
VIVAnews - Lembaga pemeringkat Standard & Poor menurunkan peringkat surat utang Amerika Serikat dari kredit AAA menjadi AA+. Berita tersebut diprediksi masih menjadi sentimen negatif pada pergerakan bursa global maupun regional.
"Termasuk, IHSG (indeks harga saham gabungan) di Bursa Efek Indonesia," tutur Robin Setiawan, analis PT Valbury Asia Securities saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Senin 8 Agustus 2011.
Menurut Robin, penurunan tajam bursa global maupun regional pada perdagangan akhir pekan lalu, pemicu utamanya adalah sentimen negatif berita krisis utang Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
Tentunya, kata dia, adanya kembali sentimen negatif dari mancanegara bisa memberikan dampak buruk lagi pada pasar saham Asia. "Terbukti, pagi ini bursa Asia rata-rata bergerak negatif," tuturnya.
Robin menegaskan, selama di mancanegara masih beredar sentimen negatif, sebaiknya investor mencermati dulu sebelum mengambil posisi di saham. Sebab, peluang IHSG kembali terkoreksi cukup kuat.
Ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan juga berpendapat, IHSG berpotensi melemah lagi awal pekan ini. Sebab, meski Dow Jones sudah berbalik arah menguat dan pelemahan indeks Nasdaq dan S&P 500 membaik pada akhir pekan lalu, tetapi ada berita negatif lain, yakni diturunkannya peringkat obligasi AS.
"Jadi, ada lagi berita kurang sedap (penurunan peringkat surat utang AS), sehingga indeks dalam sepekan ini sepertinya tetap rawan terkoreksi," kata dia saat dihubungi VIVAnews.com di tempat terpisah.
Seperti dilansir laman CNBC, saham Asia dibuka melemah karena investor masih khawatir tentang penurunan surat utang AS oleh lembaga pemeringkat Standard&Poor pekan lalu, karena dikhawatirkan AS kembali resesi.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah turun 1,3 persen menjadi 9.158,42, sedangkan indeks Topix melemah 1,5 persen menjadi 788,89.
Bursa saham Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 90 poin ke level 4.017,3, setelah Jumat lalu melemah empat persen.
Indeks saham Selandia Baru turun tiga persen di posisi 3.176,7, setelah mencapai sempat terendah di level 3.160,8.
Sementara itu, di Korea Selatan, indeks Kospi terkoreksi 1,5 persen menjadi 1.913,48.