Jualan Siang Hari, Warung Coto Diserbu FPI

Ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Puluhan anggota Front Pembela Islam  Sulawesi Selatan merusak dan mengobrak-abrik salah satu warung Coto Makassar di Jalan AP Pettarani, Senin, 8 Agustus 2011.

Alasan penyerangan yang dilakukan anggota FPI ini karena warung bernama Coto Pettarani tersebut tetap buka di siang hari selama bulan puasa. Massa FPI itu menganggap, pemilik warung coto tersebut tidak menghargai dan menghormati umat Islam yang sedang berpuasa.

Menurut Rudi, salah satu pemilik warung, insiden terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Saat itu massa FPI yang berjumlah  sekitar 30 orang dengan seragam lengkap FPI mendatangi warung cotonya. Sebagian massa tersebut masuk menemui Hj Adriani yang juga pemilik warung.

"Dua orang berbicara dengan Ibu Haji, tapi saat berbicara, mereka langsung membanting meja. Padahal saat itu masih ada sekitar 20 orang yang sedang makan," kata Rudi, yang ditemui di lokasi jualannya.

Karena kaget, para pengunjung panik dan berusaha melarikan diri keluar dari warung. Sedangkan pemilik warung dan karyawan berusaha melakukan perlawanan.

Duel yang berlangsung di dalam warung memancing emosi anggota FPI lainnya. Mereka kemudian menendang dinding yang terbuat flat serta meninju kawat warung tersebut hingga jebol. Sebagian lainnya, semakin emosi dan membanting semua meja yang ada di dalam warung.

Beruntung, insiden itu berhasil dikendalikan seorang anggota polisi dari Polsek Rappocini, Aiptu Zulhajji. Polisi tersebut sempat mengeluarkan senjata dan meminta agar aksi dihentikan. "Kejadian sekitar 30 menit, setelah itu mereka langsung pulang dengan menggunakan motor," tambah Rudi.

Akibat dari kejadian itu, dua orang karyawan menderita luka. Salah satunya Ikbal, terluka dibagian perut  yang terkena pecahan asbak. Sedangkan empat anggota FPI terluka di bagian mulut hingga berdarah.

Rudi mengaku mengalami kerugian akibat peristiwa itu, namun ia belum menaksir total kerugian akibat hancurnya gelas, mangkuk, serta dinding bangunan, termasuk pintu gapura warung tersebut.

Pihak pemilik warung mengaku telah melaporkan kasus tersebut kepada kepolisian. Mereka meminta agar polisi menangkap pelaku dan menghukum sesuai tingkat pelanggarannya. Kepada FPI, pemilik warung juga meminta ganti rugi. Akibat penyerangan itu juga, pihak warung terpaksa mengubah jadwal operasi warung yang biasanya sejak pagi, menjadi pukul 17.00 Wita. (Laporan: Rahmat Zeena | Makassar, eh)

Keji! Siswi 15 Tahun di Lampung Disetubuhi Kakek dan Ayah Kandung Hingga Kondisinya Mengenaskan
Juru bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Ramezan Sharif

Brigjen Sharif Tuding Israel Berbohong Pembangkit Listriknya Rusak Usai Serangan Iran

Media Zionis yang melaporkan bahwa gedung pembangkit listrik tenaga nuklir Dimona di Israel rusak di wilayah pendudukan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024