- AP Photo/Katsumi Kasahara
VIVAnews - Indeks harga saham di bursa-bursa Asia kembali terpuruk. Para investor terpengaruh dengan kekhawatiran bahwa AS berisiko kembali terjerumus ke resesi baru dan setelah indeks di Wall Street kembali mencetak kemerosotan terbesar sejak akhir 2008.
Menurut stasiun berita BBC, indeks di sejumlah bursa utama Asia turun beberapa saat setelah transaksi Selasa dibuka. Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 4,8%, Kospi di Korsel melorot 7,3%, sedangkan di Australia tergelincir 4,7%.
Beberapa jam sebelumnya indeks Dow Jones di Wall Street turun 5,6%. Pidato Presiden AS, Barack Obama, yang berupaya menjamin kestabilan ekonomi rupanya belum mampu menurunkan keresahan para investor.
Bagi para investor saham di Asia, ancaman resesi di AS juga bisa berdampak bagi sejumlah negara Asia yang pertumbuhan ekonominya berorientasi ekspor. "Kita merasakan kekhawatiran di bursa. Ada banyak hal yang tidak masuk akal," kata Peter Esho, analis dari City Index kepada BBC.
Sejak pekan lalu, pelaku pasar ramai-ramai melepas saham karena dicekam kekhawatiran atas masalah utang yang melanda AS dan sejumlah negara Eropa. Krisis itu bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan laba korporasi.