VIVAnews - Harga emas di Jakarta terus meroket mencapai kisaran Rp490 ribu hingga Rp500 ribu per gram sebagai reaksi atas gejolak ekonomi dunia setelah Standard & Poor's pada Jumat lalu menurunkan peringkat utang jangka panjang AS satu tingkat dari AAA menjadi AA+.
Tien Latifa Hammadai (52) pemilik toko emas 'Ibu Kota' di kawasan pasar emas Cikini menyebutkan, harga emas sejak awal 2011 terus meningkat. Bahkan, dia juga menegaskan kenaikan harga terjadi setiap hari.
"Selama 2011 naik terus. Saya harus buka datanya dulu ya, saya harus punya data pasti berapa persennya," kata Tien Latifa yang juga pedagang emas perhiasan dan batangan kepada VIVAnews.com, di Cikini, Jakarta, Selasa, 9 Agustus 2011.
Konsumen, Tien melanjutkan, saat ini lebih memilih untuk membeli emas dalam bentuk batangan dibandingkan perhiasan. Padahal, kedua jenis emas itu merupakan bentuk investasi. "Dua-duanya sama-sama investasi, di (toko) saya lebih ke emas batangan dan kepingan, (porsinya) sekitar 60:40 persen," ungkap Tien.
Untuk memantau harga emas, Tien mengaku dirinya biasa mengakses goldgram.co.id, sehingga harga emas di tokonya akan selalu up to date. Namun, dia tidak bersedia menjelaskan omzet per hari di tokonya.
Sementara itu, seorang pemilik toko emas di pasar Cikini yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan, saat ini harga emas hampir menyentuh Rp500.000 per gram.
"Emas naik banyak. Tiap hari naik terus, hari ini Rp490 ribu lebih, hampir Rp500 ribu. Padahal, bulan kemarin tanggal 8 Juli, harganya Rp427 ribu," kata salah satu pedagang emas kepada VIVAnews.com.
Pemilik toko emas itu juga mengungkapkan jumlah pembeli emas sebenarnya tidak ramai. Namun, harga emas justru terus meningkat.
Para pedagang kini umumnya terus memantau pergerakan harga emas di pasar luar negeri. Hal ini ditempuh karena pedagang ingin mematok harga emas sesuai perkembangan harga emas dunia.
Sebelumnya, Ethan Harris, ekonom Bank of America Merrill Lynch mengatakan, investor telah beralih ke emas, karena dolar AS yang selama ini dinilai sebagai mata uang paling aman, telah surut. Dolar telah kehilangan sebagian daya pikatnya karena kekhawatiran tentang kemampuan AS mengatasi utang negara, pemulihan ekonomi AS yang lesu, dan langkah-langkah Federal Reserve dalam mendukung perekonomian AS.
Harga emas melonjak US$61,40 atau 3,7 persen, dan menetap di level US$1.713,20 pada Senin 8 Agustus. Harga sempat mencapai rekor tertinggi pada tengah perdagangan, yaitu US$1.723.40 per ounce. Harga ini nyaris dua kali lipat sejak awal 2009.
Sementara itu, tren harga emas di Perum Pegadaian dalam enam hari terakhir adalah Rp469.909 (beli) dan Rp484.442 (jual). (art)
KSPSI Siagakan Posko Mudik Lebaran 2024 Lewat Brigade Tanggap Bencana
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani Nena Wea lewat Brigade Tanggap Bencana ikut berpartisipasi aktif dalam arus mudik Lebaran 2024.
