VIVAnews - Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 6,75 persen. Tingkat BI Rate dinilai masih memadai, dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan serta mendukung ekspansi ekonomi yang terus meningkat.
Dalam siaran pers disebutkan, BI meyakini dampak gejolak pasar global seiring penurunan peringkat utang Amerika terhadap pasar keuangan domestik bersifat terbatas dan dapat diatasi dengan memantau perkembangan serta koordinasi dengan pemerintah.
BI meyakini, keputusan mengenai kebijakan moneter tersebut akan mampu menjaga stabilitas makro ekonomi dan membawa inflasi pada sasaran yang ditetapkan, yaitu 5 persen plus minus 1 persen pada 2011 dan 4,5 persen plus minus 1 persen pada 2012.
Dewan Gubernur menilai bahwa kinerja perekonomian domestik terus membaik. Pertumbuhan ekonomi triwulan II-2011 yang cukup baik sesuai perkiraan sebesar 6,5 persen dan diperkirakan terus terakselerasi, dengan perkiraan pertumbuhan 6,6 persen pada triwulan ke III-2011 dan untuk keseluruhan 2011.
Ekspansi ekonomi ditopang oleh kinerja ekspor yang tetap solid, kinerja konsumsi rumah tangga juga cukup kuat, serta investasi cukup tinggi seiring peningkatan permintaan dan realisasi belanja modal pemerintah. Secara sektoral, kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi diperkirakan berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, transportasi dan komunikasi, serta sektor industri. (art)