- www.sharemarketbasics.com
VIVAnews - Credit Default Swap (CDS) atau indikator tingkat risiko gagal bayar utang dari obligasi bertenor 10 tahun sedikit meningkat akibat imbas kekhawatiran krisis Amerika dan Eropa.
Pada 31 Juli 2011, CDS tercatat 186,46, lalu naik menjadi 202,72 pada 5 Agustus 2011 dan kembali meningkat menjadi 240,37 pada 8 Agustus 2011.
Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, kenaikan risiko ini masih dalam batas yang dapat ditangani oleh pemerintah. CDS Indonesia saat ini hampir sama dengan Filipina yang sebesar 234,98 serta Turki sebesar 231,11.
“Kenaikan risiko masih pada tahap bisa dikendalikan Indonesia,” ujar Bambang saat jumpa pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 9 Agustus 2011.
Akibat imbas gejolak harga saham, rupiah melemah tipis di level Rp8.500 per dolar AS. Hal ini cukup melegakan karena jika bursa terpengaruh, nilai tukar juga terpengaruh signifikan. "Bursa terpengaruh signifikan, tapi rupiah terkontrol,” tuturnya.
Pada perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kembali bercokol di area negatif. Padahal, sekitar 45 menit setelah perdagangan sesi kedua bergulir, indeks sempat berbalik arah menguat.
Hari ini, IHSG ditutup turun 115,15 poin atau tiga persen ke level 3.735,12. Pada pukul 14.16 WIB, indeks sempat menguat 0,16 poin di posisi 3.850,47.
Sementara itu, pada saat dibuka pagi tadi, indeks saham turun hingga 155 poin atau sekitar empat persen ke level 3.846. Namun, dua menit berikutnya, IHSG kembali anjlok hingga 200 poin atau sekitar lima persen menjadi 3.649. (art)
Drama Pernikahan Ria Ricis: Terbongkar Alasan Ibunda Teuku Ryan Sempat Tak Beri Restu
Ternyata ibunda Teuku Ryan sempat tidak merestui putranya untuk menikahi Ria Ricis, kenapa?
