- AP Photo/Richard Drew
VIVAnews - Harga saham Asia merangkak naik untuk pertama kalinya dalam tujuh hari terakhir, di tengah penurunan harga saham dunia. Kenaikan menyusul spekulasi bantuan dari Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed) untuk kenaikan saham Wall Street.
Dilaporkan oleh Associated Press, Rabu, 10 Agustus 2011, pasar saham Australia dan Selandia baru adalah yang pertama dibuka melanjutkan rebound pada hari sebelumnya. Indeks S&P/ASX200 Australia dicatat naik 3 persen pada perdagangan awal menjadi 4,214 poin. Sementara itu indeks NZX50 Selandia Baru naik 4 persen pada pagi hari.
Berdasarkan indeks MSCI Asia, sebanyak 11 indeks saham Asia juga mulai merangkak naik. Saham Nikkei 225 Jepang naik 1,4 persen menjadi 9,073.37 pada perdagangan awal. Indeks Kospi Korea Selatan naik hingga 2,2 persen.
Kenaikan harga saham Asia menyusul kenaikan serupa di AS setelah timbul spekulasi bantuan The Fed untuk meredam gejolak ekonomi. The Fed menawarkan bantuan berbunga rendah selama dua tahun, dan Dow Jones naik hingga 429 poin.
Pernyataan The Fed ini sekaligus juga diharapkan dapat membantu kenaikan harga saham di Eropa dan mengokohkan saham Wall Street. The Fed juga berencana mempertimbangkan stimulus ekonomi yang ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir.
Meski direspons baik oleh pasar, pengumuman The Fed ini dinilai sebagai kenyataan pahit. Mark Zandi, kepala ekonom Moody Analytics, mengatakan bahwa langkah The Fed ini menandai perekonomian Amerika Serikat yang lesu. Selain itu, pengangguran yang tinggi juga telah menjadi penyakit kronis. "Nada pernyataan Fed sangat suram. Mereka sangat gelisah terhadap ekonomi," kata Zandi. (umi)
Resmi, Timnas Indonesia U-23 Dapat Kabar Baik dari Erick Thohir soal Nathan Tjoe-A-on
Sehari sebelum laga pertama melawan Qatar di Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia mendapatkan kabar baik dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
