Sulit Negosiasi Penyebab Kesenjangan Gaji

kesenjangan gaji pria dan wanita
Sumber :
  • Corbis

VIVAnews - Sebuah studi yang dipublikasikan Pusat Pendidikan dan Tenaga Kerja Universitas Georgetown mengungkap kesenjangan penghasilan antara pria dan wanita masih terjadi kendati telah ada kesetaraan pendidikan di kedua gender.  Alasannya, wanita kerap tak berani menegosiasi gaji di awal.

Penelitian ini mengemukakan, sepanjang hidupnya, seorang wanita bergelar sarjana menghasilkan pendapatan setara seorang pria lulusan sekolah menengah atas. Sedangkan wanita yang mengantongi gelar doktor memiliki pendapatan yang hampir sama dengan pria lulusan sarjana.

"Kesenjangan pendapatan wanita dan pria menurun dari waktu ke waktu. Namun masih ada hal substansial, yang tidak dapat sepenuhnya dihilangkan baik dengan pendidikan maupun jenis pekerjaan," ujar Anthony P. Carnevale, Direktur Pusat Pendidikan dan Tenaga Kerja Universitas Georgetown dikutip dari The Huffingtonpost.

4 Kebiasaan Unik Suku Dayak, Dari Telingaan Aruu hingga Panggil Arwah Leluhur

Penelitian yang menggunakan data kependudukan di Amerika Serikat ini menemukan, para lulusan perguruan tinggi lebih produktif dibandingkan para lulusan diploma. Tetapi, orang yang memiliki taraf pendidikan sama selama sekolah seringkali memperoleh pekerjaan yang kurang menguntungkan.

Namun, penulis studi menekankan, lapangan kerja masih sangat memperhatikan para lulusan sarjana. "Orang yang memiliki gelar sarjana memiliki pendapatan lebih tinggi seumur hidup," demikian diungkap dalam laporan.

Pemilik gelar sarjana, memiliki penghasilan 75 persen lebih baik ketimbang mereka yang hanya lulus diploma. Pada 2002, tingkat penghasilan sarjana dibandingkan lulusan diploma bahkan lebih dari 84 persen.

Apa alasan dibalik kesenjangan penghasilan ini? Menurut Sara Laschever, penulis "Women Don't Ask: Negotiation and the Gender Divide,"  wanita seringkali tak pernah bernegosiasi dalam menentukan pendapatan pada perusahaan. Sebanyak 20 persen wanita menyatakan tak pernah bernegosiasi mengenai gaji dengan calon perusahaan.

Berdasarkan wawancara kepada wanita di bawah usia 30 tahun, hampir semuanya merasa bersalah meminta gaji yang lebih tinggi daripada yang ditawarkan perusahaan saat negosiasi gaji.

5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Korea Selatan vs Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

Pada studi lainnya yang dirilis John J. Heldrich dari Pusat Pengembangan Tenaga Kerja di Universitas Rutgers terhadap 600 pria dan wanita muda lulusan universitas antara tahun 2006 dan 2010, menemukan, pria memperoleh rata-rata penghasilan tahunan $5.000 atau Rp42,6 juta (17 persen ) lebih tinggi ketimbang rekan wanita. Responden pria melaporkan gaji di tahun pertama mencapai $33.150 sekitar Rp282 juta sementara wanita sekitar $ 28.000 setara Rp243 juta.

"Secara historis, wanita yang memulai pekerjaan pertama dengan gaji lebih rendah akan sulit mengejar kesenjangan itu di kemudian hari," kata Carl E. Van Horn, seorang profesor kebijakan publik di Universitas Rutgers.

Resmi! PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok

Berdasar sensus di Amerika Serikat dengan tenaga kerja berusia 25 tahun keatas, 10,6 juta diantara tenaga kerja wanita di AS memiliki gelar master atau lebih tinggi, dibandingkan dengan 10,5 juta karyawan pria. 

"Perbedaan pendidikan diantara kedua gender terus berkurang. Namun sayangnya, hal ini tak diikuti kesetaraan dalam hal penghasilan." (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya