- VivaNews/Tri Saputro
VIVAnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat laba bersih seluruh BUMN selama semester I-2011 mencapai Rp69,36 triliun. Perolehan laba itu naik 38,86 persen dibandingkan periode sama 2010 sebesar Rp49,95 triliun.
Peningkatan tersebut ditunjang kenaikan pendapatan seluruh BUMN sebesar 14,36 persen.
"BUMN yang berada di bawah kedeputian primer mengalami pertumbuhan tertinggi yakni 88,20 persen," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2011.
Data BUMN menunjukkan dari sekitar 140 BUMN yang ada saat ini, tercatat PT Pertamina (Persero) menjadi BUMN yang paling banyak meraih laba bersih sepanjang 6 bulan pertama 2011. Perusahaan minyak milik negara itu tercatat meraih laba bersih sebesar Rp14,79 triliun atau melonjak 70,39 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Selama semester I-2011, Pertamina mencatat pendapatan usaha sebesar Rp223,18 triliun atau naik 25,15 persen dari semester I-2010 sebesar Rp223,18 triliun.
BUMN lain yang menjadi penyumbang laba bersih terbesar selama semester I-2011 adalah PT Telkom Indonesia Tbk sebesar Rp8,02 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Rp6,78 triliun), PT Perusahaan Listrik Negara (Rp6,55 triliun), dan PT Bank Mandiri Tbk (Rp6,32 triliun).
Mustafa menambahkan, kendati BUMN hanya memiliki 18 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, nilai kapitalisasi pasar BUMN tersebut mencapai 25,93 persen dari total kapitalisasi bursa. "Mayoritas BUMN publik menunjukkan peningkatan kapitalisasi pasar yang memuaskan," kata Mustafa.
Sementara itu, BUMN publik yang mencatatkan sahamnya di BEI membukukan laba bersih Rp34,57 triliun atau naik 36 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sementara itu, dari sisi pendapatan usaha, BUMN terbuka mampu meraup hingga Rp162,15 triliun.
Di antara BUMN yang mencatatkan sahamnya di BEI, Telkom tercatat sebagai perusahaan publik milik negara yang mencatat laba terbesar. Posisi Telkom dikuntit oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Garuda Indonesia Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (art)
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.
