Hormon Pengaruhi Penampilan Wanita

Remaja putri di masa pubertas
Sumber :
  • inmagine

VIVAnews - Saat ini banyak remaja di dunia usia belia berpenampilan tidak sesuai usia mereka. Mereka berdandan layaknya wanita dewasa di usia yang baru belasan tahun.

Berburu Cuan Lewat Gajian

Sering kali hal ini membuat orang tua khawatir akan perkembangan mereka. Apalagi, perkembangan informasi dapat dengan mudah memengaruhi mereka.

Namun, tahukah Anda ada faktor hormonal yang dapat menjelaskan fenomena ini. Menurut sebuah penelitian terbaru, ketika berovulasi wanita cenderung ingin berpenampilan menarik.

Jika Anda memiliki anak remaja putri, Anda akan mengetahui seberapa sulitnya mengatur cara berpakaian mereka agar terlihat sopan dan sesuai usia mereka.

Dalam buku 'The Female Brain' yang ditulis oleh Louann Brizendine, M.D., diketahui bahwa lonjakan estrogen menyebabkan penampilan wanita muda ditujukan untuk menarik perhatian pria. Hormon juga dapat mendorong mereka memerhatikan penampilan mereka sehingga mereka terdorong untuk berdandan, bertingkah seperti yang paling gaul dan stylish, atau bahkan bertingkah layaknya film Mean Girls.

"Hormon yang memengaruhi respon mereka terhadap stres sosial akan melonjak tinggi sehingga mereka akan lebih sering bereksperimen pada penampilan dan terlihat lebih sering memandangi pantulan diri mereka pada cermin," ujarnya, dikutip dari YouBeauty.com.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa wanita yang sedang berovulasi cenderung menggunakan pakaian yang lebih menarik. Menurut Sarah Hill, Ph.D., professor psikologi dari Universitas Texas Christian, mereka akan lebih banyak menghabiskan uang mereka untuk pakaian dan aksesoris seksi seperti blouse ketat, atau high heels. "Mereka bahkan menghabiskan lebih banyak waktu berdandan di depan cermin," ia menambahkan.

Sebuah penelitian di tahun 2006 yang meneliti terkait hormon dan perilaku menemukan bahwa wanita akan memakai pakaian yang lebih feminin selama ovulasi.

Untuk wanita dewasa yang hampir menginjak masa menopause, tingkat estrogen dan testosteron melonjak sebelum terjadinya ovulasi, sedangkan remaja terlihat lebih konstan. Jika wanita dewasa merasa bergairah sebulan sekali, remaja akan merasakannya sepanjang waktu.

Tidak hanya itu, persaingan antar wanita pun secara tidak langsung membuat mereka lebih banyak berdandan. Sebuah studi mengatakan bahwa selama ovulasi, mahasiswi berpikir banyak mahasiswi menarik lainnya di kampus yang mengakibatkan mereka lebih meningkatkan penampilan.

Hormon memang berpengaruh banyak, tetapi penampilan dewasa pada remaja juga dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan diri yang mereka miliki.

Penelitian yang dilakukan oleh Sarah Hill menunjukkan bahwa kepercayaan diri wanita menurun selama ovulasi. Sarah Hill juga mengungkapkan bahwa semakin besar penurunan tingkat kepercayaan diri seseorang, maka akan semakin besar juga fokus mereka terhadap peningkatan penampilan.

Penurunan kepercayaan diri dikombinasikan dengan dorongan hormon seks akan membuat penampilan mereka jauh lebih dewasa dari usia mereka. "Wanita cenderung merasa kurang puas akan diri mereka sendiri sehingga mereka lebih berusaha menarik perhatian lawan jenis dengan cara berdandan berlebihan," ujarnya. (eh)

Korea Selatan Dapat Kabar Buruk Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23
Ilustrasi di kantor polisi.

Adik Via Vallen Dilaporkan ke Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor

Kepolisian menurunkan tim untuk menjaga rumah Via Vallen saat penggerudukan berlangsung.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024