- VIVAnews/ Arfi Bambani Amri
VIVAnews - Pelaksanaan pengembangan dermaga Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, sudah mulai dilaksanakan. Proyek pengembangan pelabuhan ini ditargetkan selesai pada 2014 dengan nilai investasi mencapai Rp1,7 triliun.
"Kami sudah menandatangani MoU (memorandum of understanding) dengan Pelindo, dan ini mendapat apresiasi dari Menteri BUMN sebagai kesepahaman pertama antara pemda dan BUMN dalam koridor ekonomi," kata Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, di Padang, Selasa 16 Agustus 2011.
Rencana pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur tersebut disesuaikan dengan masterplan yang ditetapkan pada 2005. Upaya itu sesuai dengan target kebutuhan pertumbuhan pelayanan bongkar muat di pelabuhan tersebut.
Sejauh ini, kapasitas Pelabuhan Teluk Bayur mencapai 15 juta ton per tahun. Sementara itu, kapasitas pelabuhan terpakai baru mencapai 8-9 juta ton per tahun dari klasifikasi dua dermaga yang ada, yakni dermaga umum dan dermaga khusus.
"Saat bertemu dirut Pelindo, manajemen mengabarkan sudah ada investor yang akan berinvestasi senilai Rp1,7 triliun," kata Irwan.
Pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dermaga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang jumlahnya setiap tahun meningkat. Dalam pengembangannya, dermaga CPO telah mengalami perpanjangan hingga 220 meter dan telah dimanfaatkan pada pertengahan 2009.
Dalam rencana pengembangan dermaga tahun ini, akan dilakukan penambahan yetty khusus untuk batu bara. Rencananya, pengembangan dermaga khusus batu bara ini mencapai panjang 300 meter. Jika dermaga khusus batu bara ini selesai, dermaga satu hingga empat bisa dimanfaatkan untuk bongkar muat barang lain. (art)
Laporan: Eri Naldi l Padang