Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi Sejak Krisis

Pidato kenegaraan SBY
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pertumbuhan ekonomi pada 2012 ditargetkan 6,7 persen. Angka itu naik dibanding pertumbuhan ekonomi tahun ini yang diperkirakan mencapai 6,5 persen.

"Pertumbuhan ekonomi tahun ini merupakan pertumbuhan tertinggi setelah krisis 1998," ujar SBY saat memberikan pidato di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 16 Agustus 2011.

Pertumbuhan ekonomi ini, dia melanjutkan, ditopang oleh investasi, ekspor, dan konsumsi masyarakat. Sementara itu, di bidang produksi, pertumbuhan ekonomi didorong oleh sektor industri pengolahan, pertanian, dan pertambangan.

Pemerintah juga menetapkan laju inflasi tahun depan 5,3 persen, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 6,5 persen, nilai tukar rupiah Rp8.800 per dolar AS, harga minyak US$90,0 per barel, dan lifting minyak 950 ribu barel per hari.

Presiden juga mengatakan nilai tukar rupiah saat ini terus meningkat. Hingga akhir Juli 2011, rata-rata nilai tukar rupiah mencapai Rp8.716 per dolar AS, atau menguat 4,93 persen bila dibandingkan dengan posisi pada periode sama 2010.

Pemerintah, dia melanjutkan, telah menyiapkan beberapa langkah pengamanan untuk mengantisipasi terjadinya pembalikan arus modal masuk dan dampak buruk penurunan ekonomi global.

Ahli Nuklir UGM Jadi DPO Kasus Penggelapan Rp 9,2 Miliar, Begini Kronologinya

Langkah pengamanan itu antara lain melakukan kerja sama dengan Bank Indonesia untuk pembelian Surat Berharga Negara (SBN), pembelian kembali SBN dengan dana APBN, pembentukan dana stabilisasi obligasi, dan penyiapan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) untuk mendukung stabilisasi pasar SBN domestik.

"Langkah antisipasi ini kita lakukan untuk memberikan sinyal positif bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini aman dan baik. Insya Allah, dapat meningkatkan kepercayaan dan keyakinan bagi para pelaku ekonomi," terangnya. (art)

Ilustrasi peta dunia.

10 Negara Terluas di Dunia, Indonesia Ada di Urutan Berapa?

Meskipun Indonesia adalah negara yang luas, membentang dari Sabang hingga Merauke, namun kenyataannya, Indonesia tidak masuk 10 negara terluas di dunia.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024