- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews - Advokat senior Todung Mulya Lubis menilai pemerintah masih lamban dalam memberantas korupsi. Indeks persepsi korupsi yang naik, kata Todung, bukan dalam kurun waktu satu tahun.
"Jadi kita sebetulnya sangat lambat dalam memberantas korupsi," kata Todung, di Gedung MPR, Jakarta, Selasa 16 Agustus 2011
Todung mempertanyakan hasil survei yang menunjukkan naiknya indeks persepsi korupsi. "Itu survei tahun lalu, bukan sekarang," kata dia. Todung khawatir bila survei tersebut diadakan sekarang, indeks presepsi korupsi Indonesia akan turun.
Kekhawatiran tersebut, kata dia, karena begitu banyak kasus-kasus korupsi yang sekarang ini banyak diungkapkan media."Jadi, saya melihat sangat mungkin indeks persepsi korupsi kita turun," kata dia.
Selanjutnya Todung yang juga Ketua Dewan Pengurus Transparency International Indonesia mengatakan, Indonesia belum bisa berbangga bisa memberatas korupsi. "Kasus Nazaruddin salah satu contoh. Bahwa memang ini merupakan puncak dari gunung es," kata dia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, saat ini adalah momentum terbaik untuk membersihkan Indonesia dari korupsi. Terlebih, menurutnya, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia terus membaik. SBY pun mengajak seluruh elemen bangsa terus meningkatkan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Menurut SBY, Transparency International memberikan skor IPK 2,0 pada 2004. Ini membaik menjadi 2,8 pada 2010. "Meskipun perbaikan indeks persepsi sebesar 0,8 merupakan yang tertinggi di antara seluruh negara ASEAN, namun kami masih harus bekerja keras meningkatkan indeks korupsi secara berarti di masa mendatang,” kata SBY dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-66 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di hadapan Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa ini. (umi)
Terpopuler: Harga Toyota Fortuner Hybrid, Land Cruiser Tangguh Versi Murah
Berita yang membahas mengenai harga Toyota Fortuner Hybrid dan Land Cruiser tangguh versi murah, banyak sekali pembacanya sehingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif.
