- AP Photo/Jin Lee
VIVAnews - Kekhawatiran pelaku pasar terhadap ekonomi Eropa dan masalah utang kembali menjadi pemicu jatuhnya pasar saham di Amerika Serikat, setelah tiga hari berturut-turut menguat.
Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 120 poin saat perdagangan baru berjalan setengah jam dari pembukaan transaksi. Hal itu, dipicu adanya laporan yang mengatakan bahwa ekonomi Jerman akan terhenti pada kuartal terakhir tahun ini dan menyeret turun pertumbuhan ekonomi di Eropa.
Kemudian pada tengah hari transaksi, Dow pulih dan sedikit menguat. Namun, kembali turun setelah pertemuan pemimpin Perancis dan Jerman yang berusaha menenangkan pasar terhadap masalah utang Eropa dinilai gagal karena hanya menghasilkan solusi politik jangka panjang. Investor berharap adanya keputusan finansial langsung seperti kesepakatan bersama yang didukung para anggota di zona Eropa.
"Pertanyaan sebenarnya, pasar sedang mencoba untuk mencari jawaban apakah kita akan mengalami resesi lagi atau tidak?" kata Kepala Burke Financial Strategies, John Burke seperti dilansir AP.
"Hari ini, jawabannya adalah mungkin ya, karena tidak terlihat. Contohnya Eropa yang belum menemukan solusi untuk utang," tambahnya.
Wakil Presiden MF Global, Nick Kalivas, menuturkan, rencana pengenaan pajak transaksi keuangan di Eropa memberikan sentimen negatif ke perdagangan saham. "Ini tamparan lain di wajah untuk sistem perbankan dan akan memangkas keuntungan dan batas perdagangan," katanya.
Pada penutupan transaksi Selasa waktu New York atau Rabu waktu Indonesia, indeks Dow Jones turun 76,97 poin atau 0,67 persen ke level 11.405,93. Ini adalah kali pertama dalam tujuh hari perdagangan Dow berfluktuasi kurang dari 100 poin.
Indeks Standard & Poor 500 juga jatuh 11,73 poin atau 0,97 persen menjadi 1.192,76 dan indeks komposit Nasdaq melemah 31,75 poin atau 1,24 persen di posisi 2.523,45.