- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Insiden berbau separatisme kembali terjadi di Papua menjelang peringatan Proklamasi 17 Agustus. Kemarin bendera bintang kejora, berkibar di perbukitan Jayapura. Hari ini, serentetan aksi penembakan terjadi sehingga melukai personel TNI.
Kepala Kepolisian RI, Jenderal Timur Pradopo, mengatakan insiden pengibaran bendera berbau separarisme milik Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu akan diproses. "Kami serahkan sesuai dengan aturan hukum," kata Kapolri, di Istana Merdeka, Rabu 17 Agustus 2011.
Timur menambahkan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), harus tetap dipertahankan. "Kami lihat dari perkembangan aktual," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu
Sementara Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto justru bertanya balik soal berkibarnya bendera bintang kejora itu. "Saya tanya kamu bagaimana. Saya kembalikan. Setuju tidak?" kata dia
Djoko menambahkan, NKRI harus tetap kita pertahankankan. "Kuncinya, sampai titik darah penghabisan," ucapnya. Dia menjelaskan, apabila ada tindakan-tindakan kekerasan maka berhadapan dengan hukum.
Kemarin, menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-66, sebuah insiden beraroma separatisme terjadi di Papua. Bendera bintang kejora, simbol separatisme Organisasi Papua Merdeka (OPM) berkibar di perbukitan Jayapura, tepatnya di Pegunungan Tanah Hitam. Penurunan bendera oleh aparat gabungan TNI dan Polri diwarnai insiden penembakan. Tim gabungan TNI dan Polri masih mengejar pelaku. Aparat kesulitan memburu pelaku, karena medan yang berbukit. (eh)
--