- VIVAnews/Beno Junianto
VIVAnews - Ada yang berbeda dan spesial di Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia hari ini. Gara-gara menciptakan lagu nasionalis berjudul "Indonesia", band era 90-an, Powerslaves, dipanggil protokoler Istana Negara.
"Kami semua kaget mendapat telepon dari pihak Istana, bahwa kami diundang untuk menghadiri acara penurunan bendera Merah Putih hari ini. Suatu kebanggaan buat kita, karena awalnya lagu kita diperdengarkan oleh Pihak Istana dua hari yang lalu," ujar Heidi, vokalis band lawas itu, kepada VIVAnews.com, Rabu 17 Agustus 2011.
Heidi juga menuturkan dia bersama rekan-rekan Powerslaves lainnya merasa tersanjung bisa berada di tengah-tengah orang-orang penting Istana. "Walau tidak bisa menyalami Pak SBY, kami bisa berada di lingkungan Istana sudah suatu kepuasan tersendiri. Sayangnya kami tidak menyanyi di sana," ujar Heidi.
Lalu dari manakah Powerslaves terpikir ide untuk menciptakan lagu "Indonesia" ini? "Idenya waktu ulang tahun kami beberapa bulan lalu, bentuk keprihatinan kami terhadap keadaan negeri ini, tapi kita mau berikan sumbangan doa berupa lagu, agar bisa bangkit. Berharap Pak SBY mendengarkan," ujar Heidi. Dan ternyata SBY memang mendengarkan.
Inilah sedikit penggalan lirik lagu berjudul "Indonesia". "Perjalanan panjang para pahlawanku. Korbankan jiwa dan raga, hingga tercapailah tujuan mulia, satu nusa satu bangsa satu bahasa kita. Majulah negeriku, jaya dan rajai dunia. Indonesia tumpah darahku, merah darahku." (eh)