Indonesia Kaji Alihkan Ekspor ke Afrika

Mendag, Mari Elka Pangestu
Sumber :
  • ANTARA/Reuters-Daniel Munoz

VIVAnews - Pemerintah berencana untuk mengalihkan tujuan ekspor ke negara-negara Afrika yang dinilai terus berkembang, seiring krisis yang terjadi di Amerika Serikat dan Uni Eropa beberapa waktu terakhir.

UEA dan Indonesia Kolaborasi Kembangkan Pencak Silat dan Bulutangkis

"Akan kami pertimbangkan ke negara-negara lain, seperti Afrika dan Nigeria. Targetnya akhir tahun ini kami kerja sama dengan Afrika," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, usai peresmian pasar murah di kantornya, Jakarta, Kamis 18 Agustus 2011

Target ekspor ke Afrika, kata Mendag, diharapkan tahun mendatang terealisasi, sehingga dapat mengekspor beberapa barang seperti produk kelapa sawit, manufaktur, obat-obatan, dan makanan.

"Pada 2012, asumsi ekspor itu tumbuh 15 persen, berarti volume ekspor ditargetkan tumbuh 15 persen. Kalau kami terjemahkan ke nilai, sekitar 18 persen," ungkap Mendag.

Situasi pada 2011, Mendag melanjutkan, dijadikan acuan 2012. Jika pada tahun ini pertumbuhan hingga semester pertama mencapai 36 persen, biasanya di semester kedua akan lebih tinggi, sehingga target US$200 miliar bisa tercapai.

"Kalau kita capai US$200 miliar di 2011, berarti pertumbuhan nilai ekspornya 25 persen dibanding 2010. Berarti, kami harus menjaga momentum pertumbuhan sekitar 20 persen di 2012, kalau mau mencapai target minimal 18 persen," tuturnya.

Sementara itu, pemerintah tetap optimistis meskipun ada perlambatan pertumbuhan di AS dan Eropa. Saat ini, ekspor Indonesia ke AS sekitar 10 persen dari total ekspor. Sementara itu, ke Eropa, ekspor hanya 12-13 persen dari total ekspor.

"Sisanya 70 persen ke negara-negara Asia, termasuk China, India, Korea, Taiwan, Jepang, Australia, New Zealand, dan ASEAN, selama pertumbuhan ekonomi mereka stabil. Atau, kalau turun tidak sampai anjlok, kami perkirakan ekspor bisa mencapai 20 persen," kata Mendag.

Di luar itu, Mendag akan memantau angka inflasi yang diperkirakan 5-6 persen tahun ini dan akan turun mendekati lima persen tahun depan. "Di situ kami harus menjaga tugas Kementerian Perdagangan agar harga bahan pangan stabil dan stok cukup, distribusi, koordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian," ujarnya.

Termasuk, dia melanjutkan, komoditas yang tetap diperlukan negara-negara Asia seperti batu bara, kelapa sawit, dan produk-produk makanan misalnya kakao, kopi, dan produk perikanan.

"Saya kira itu masih baik prospeknya, termasuk juga produk manufaktur. Karena kami juga mengalami semacam relokasi dari negara-negara lain dan diversifikasi dari pembelian yang dilakukan oleh negara-negara lain," tutur Mendag. (art)

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Akan Kumpul, Termasuk PKB-Nasdem Diajak
Cawapres sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin

Pilpres Berakhir, Cak Imin Sebut Timnas Amin Akan Dibubarkan Besok Pagi di Rumah Anies

Cak Imin menjelaskan bahwa pembubaran Timnas Amin akan dilakukan di rumah Anies Baswedan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024