Pertamina EP Ambil Alih 1 Ladang Gas Cepu

kilang minyak
Sumber :
  • www.dpi.vic.gov.au

VIVAnews - Anak perusahaan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP Cepu menjadi operator ladang gas Jambaran (KKS Blok Cepu) - Tiung Biru (KKS Blok Pertamina EP). Perusahaan menjanjikan efisien pengelolaan gas di ladang ini bisa mencapai US$900 juta.

Vice President Corporate Communication Pertamina (Persero) Mochamad Harun mengatakan pengembangan dan pengintegrasian ladang gas Jambaran-Tiung Biru diambilalih oleh Pertamina EP agar pengembangan gas lebih fokus dan efisien. Sedangkan ExxonMobil nantinya diharapkan fokus dalam mengembangkan minyak bumi di Cepu.

"Jambaran itu bagian dari Blok Cepu, disebelahnya ada Tiung Biru, ini yg disinergikan pengembangannya," kata Harun, di Jakarta, Jumat 19 Agustus 2011.

Harun menjelaskan Pertamina menjanjikan efisiensi dalam mengelola gas Jambaran-Tiung Biru. Efisiensi yang ditawarkan Pertamina mencapai US$900 juta dengan total biaya pengembangan lapangan Gas hanya US$1,2 miliar.

"Tawaran sebelumnya untuk mengembangkan lapangan tersebut US$2,1 miliar, nanti dikelola pertamina EP Cepu jadi US$1.2 miliar. Operator unitisasi pengembangan ladang Jambaran di bawah kendali Pertamina maka biaya-biaya yang timbul akan lebih efisien, terutama menyangkut keterlibatan tenga ekspatriat dikurangi," jelasnya.

Menurut Harun cadangan terbukti lapangan gas Jambaran sebesar 1,1 triliun kaki kubik (TCF). Diharapkan lapangan gas Jambaran sudah dapat berproduksi pada awal 2015 dengan perkiraan produksi sebesar 200 juta kaki kubik per hari.

"Alokasi gas Untuk kebutuhan dalam negeri. PLN dan Petrokimia Gresik sudah mau karena kebutuhan gas di Jawa Timur sangat besar," katanya.

Blok East Natuna

PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok, Ahmad Syaikhu: Kinerjanya Bagus

Sementara itu untuk eksplorasi dan eksploitasi Blok East Natuna, Pertamina bersama ExxonMobil, Total dan Petronas telah menandatangi perjanjian prinsip atau Principles of Agreement (PoA) terkait rencana eksplorasi dan eksploitasi wilayah East Natuna.

Dirjen Migas, Evita Legowo menyatakan (PoA) ini untuk melanjutkan proses persiapan suatu kontrak kerjasama Wilayah East Natuna yang akan ditandatangi kemudian.

Proyek gas East Natuna diperkirakan memiliki cadangan 46 triliun kaki kubik. Namun, proyek itu tercatat memiliki kandungan gas CO2 sebesar 71 persen sehingga membutuhkan waktu pengembangan 6-10 tahun.

Direktur Hulu Pertamina (Persero) Muhammad Husein menjelaskan Pertamina menginginkan kontrak bagi hasil (PSC) antara Pertamina dengan ExxonMobil, Total dan Petronas ini akan diselesaikan akhir Oktober.

"Share di Natuna masih dibicarakan tapi kita berkeinginan untuk menjadi operator sehingga tentunya jadi mayoritas," katanya. (umi)

ODGJ Ngamuk di Cengkareng, Mau Tikam Kakaknya

ODGJ Ngamuk di Cengkareng Mau Tikam Kakanya Sendiri, Ternyata Kabur dari Dinsos

Seorang pria berinisial A yang merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, mengamuk hingga nyaris menikam keluarganya sendiri. Untung

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024