- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Wakil Sekjen Partai Demokrat, Saan Mustofa, mengakui hadir dalam pertemuan yang dihadiri Muhammad Nazaruddin dan Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja. Saan pun sudah mencurigai dalam pertemuan itu, rekannya Nazaruddin membicarakan kasus.
Menurut Saan, dirinya datang terlambat dalam pertemuan yang berlangsung pada Oktober 2010 di sebuah rumah makan di kawasan Casablanca, Jakarta. Dalam pertemuan itu, hadir pula rekannya, Benny Kabur Harman. Saat itu, Ade Rahardja didampingi juru bicara KPK, Johan Budi SP.
"Saya datang terlambat, tapi saya sudah sampaikan pada Benny," kata Saan usai diperiksa Komite Etik KPK, di Gedung KPK, Jakarta, Senin 22 Agustus 2011.
Namun, lanjut Saan, saat tiba, dia melihat ekspresi Ade Rahardja yang kurang baik. Anggota Komisi Hukum DPR itu pun menduga, ada pembicaraan kasus dalam pertemuan tersebut.
"Saya mencurigai seperti itu, karena dari ekspresi Pak Ade ketika saya datang dalam posisi kurang nyaman. Pak Ade kelihatan tegang dan saya yakin dalam pikiran saya, Pak Ade ada sesuatu yang kurang berkenan," ujarnya.
Saan mengaku, dirinya juga kemudian meminta maaf kepada Ade Rahardja. "Saya minta maaf ke Pak Ade dan saya sampaikan ke Pak Ade bahwa jangan membebani institusi itu dan jangan menyulitkan posisi Pak Ade," ujarnya.
Selain itu, Saan juga mengakui adanya pertemuan antara Nazaruddin dan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah. Menurutnya, pertemuan itu berlangsung pada 2007. Namun, Saan membantah ada penyerahan uang dalam pertemuan itu. "Tidak ada," ujarnya.
Mengenai kehadiran Nazaruddin di KPK, Saan mengaku Komite Etik tidak mengkonfrontir dengan bekas bendaharanya itu. Saan pun mengaku tidak tahu maksud kedatangan Nazaruddin ke KPK. (eh)
Pemain Korea Selatan Puji Timnas Indonesia U-23
Timnas Indonesia U-23 dan Korea Selatan akan berhadapan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Jelang laga itu, pemain Korea Selatan memberikan pujian.
