- trustyandcompany.com
VIVAnews - PT Krakatau Daya Listrik (KDL), anak perusahaan dari PT Krakatau Steel Group (PTKS) akhirnya memilih Honeywell Process Solutions (HPS) untuk mengimplementasikan solusi pemantauan dan manajemen daya.
Diharapkan, solusi yang dihadirkan mampu membantu perusahaan melakukan penghematan biaya melalui efisiensi daya yang lebih besar. Adapun solusi-solusi HPS tertentu akan dipasang di sejumlah fasilitias milik PTKS Group.
“Menyediakan daya untuk produksi dengan skala sebesar itu bukanlah tugas yang mudah, karena kami seringkali terbentur biaya tinggi,” kata Wisnu Kuncoro, President Director KDL di Jakarta, 24 Agustus 2011.
Dengan mengimplementasikan solusi-solusi HPS, kata Wisnu, pihaknya akan bisa mengontrol dan melakukan pemantauan pemakaian energi, yang pada akhirnya membantu mengurangi biaya-biaya tersebut secara signifikan dalam jangka panjang.
Pada kesempatan yang sama, Tony Cosgrove, VP Sales, Asia Pacific, Honeywell Process Solutions menyebutkan, seringkali belanja untuk energi dianggap sebagai biaya tetap karena jumlahnya yang sangat besar dalam belanja operasional.
“Namun dengan layanan manajemen energi, KDL akan dapat mengontrol penuh rantai pasokan daya mereka dan melakukan penghematan daya,” kata Cosgrove.
Seperti diketahui, KDL adalah pemasok utama daya listrik untuk PTKS Group, badan usaha milik pemerintah yang juga produsen baja dengan kapasitas 2,45 juta ton per tahun. Group ini mengonsumsi jumlah energi yang signifikan (termasuk tenaga listrik, gas alam dan gas industri) karena besarnya kapasitas produksi.
Mengimplementasikan layanan manajemen energi memungkinkan mereka memonitor, mengelola dan mengontrol konsumsi daya secara efektif tanpa mempengaruhi tingkat produktivitas dari fasilitas-fasilitas PTKS. Pemantauan yang rinci ini membantu mereka mewujudkan pemanfaatan energi, sehingga bisa mengurangi belanja operasional secara keseluruhan.
Putri Anne Blak-blakan Belum Bisa Move On dari Arya Saloka?
Putri Anne mendapat pertanyaan dari pengguna instagram tentang tips untuk bisa move on.
