Rig Medco Rusuh, Produksi 6.400 Barel Hilang

Kilang minyak offshore
Sumber :
  • orrtextile.com

VIVAnews - Fasilitas produksi lapangan Tiaka dengan operator Joint Operating Body Medco-Pertamina masih berhenti produksi sejak Senin, 22 Agustus 2011, akibat situasi di lapangan Tiaka, Luwuk, Sulawesi Tengah belum kondusif.

"Lapangan Tiaka masih shutdown, situasi belum tenang," kata Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas, Gde Pradyana saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Rabu 24 Agustus 2011.

Menurut Gde, kerugian per hari akibat berhenti operasinya lapangan Tiaka mencapai 1.600 barel per hari. Lapangan Tiaka sudah 4 hari berhenti produksi, sehingga kerugian produksi mencapai 6.400 barel. Jika asumsi harga minyak Indonesia (ICP) Juli sebesar US$117,15 per barel, kerugian bisa mencapai US$748 ribu.

Sementara itu, untuk kerugian peralatan produksi, lanjut Gde, pihak BP Migas sedang mengkalkulasikannya. Sejak Minggu, tim dari BP Migas pusat sudah datang ke lokasi untuk mengecek kerusakan yang terjadi.

"Polisi telah melakukan olah TKP, dan tim kami sudah datang ke sana untuk menghitung kerugian. Peralatan yang paling mahal itu control room, terbakar tidak habis, tapi rusak," katanya.

Gde berharap situasi di lapangan Tiaka segera kondusif agar cepat dapat berproduksi kembali. "Bagaimana pun karyawan ingin bekerja dan tidak ingin diganggu dengan hal-hal keamanan," katanya.

Seperti diketahui, dalam aksi demonstrasi yang menuntut pembangunan fasilitas umum itu berujung bentrok pada Senin 22 Agustus 2011. Dua demonstran, salah satunya mahasiswa, tewas tertembak peluru polisi dan enam orang luka.

Kepolisian saat ini masih menyelidiki insiden penembakan itu. Kapolri Jenderal Timur Pradopo menegaskan siapa yang terbukti bersalah dalam insiden tersebut akan ditindak sesuai pelanggaran yang dilakukan.

Serunya Main Salju di Jungleland Adventure Bogor, Cuma Rp25 Ribu

Timur menjelaskan, insiden yang terjadi di Morowali diawali  penyanderaan terhadap masyarakat. Setelah warga berhasil lolos, giliran anggota polisi yang menjadi korban penyanderaan. "Kapolres Morowali itu dirampas senjatanya dan disandera hingga 6 jam," terang Timur Pradopo.

Setelah mendapat perlakuan tersebut, kepolisian segera meminta bantuan. Saat bantuan datang, kata Kapolri, terjadilah proses pembebasan antara lain dengan penembakan. Dijelaskan Timur, penembakan dilakukan karena masyarakat melakukan perlawanan. (art)

Foto Tersangka Penembakan di Bandara IKL (Doc: Facebook)

Penembakan di Bandara Internasional Kuala Lumpur: Bodyguard Luka Parah, Pelaku Kabur

Upaya pembunuhan dan penembakan terjadi di Terminal 1 Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA 1). Dalam insiden ini, pengawal pribadi dari target korban terluka parah.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2024