Dugaan Asusila

Menhub: Jika Benar, Saya Menyesalkan Garuda

Pramugari Garuda Indonesia
Sumber :
  • Wikimedia Commons

VIVAnews - Menteri Perhubungan Freddy Numberi menyesalkan jika memang benar ada tindakan asusila yang dilakukan dalam perekrutan pramugari maskapai penerbangan Garuda Indonesia di Korea Selatan. Kementerian Perhubungan akan mengecek terlebih dahulu kepada maskapai pelat merah itu.

"Kalau ternyata tindakan itu ada, kayak begitu, saya sesalkan. Karena itu kan ada syarat-syarat pemeriksaan yang tentunya bukan dengan cara-cara yang tidak sopan. Kan ada prosedurnya," kata Freddy usai menjenguk Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, di Rumah Sakit Medistra, Tebet, Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2011.

Hingga saat ini, Kementerian Perhubungan masih menunggu laporan apakah memang benar terjadi tindakan asusila tersebut. "Kami masih tunggu pengecekan yang benar dan kami nanti lihat hasilnya kayak apa," katanya.

Sementara itu, terkait sanksi, Freddy mengatakan hal itu di tangan manajemen Garuda. Garuda juga tidak akan diberi sanksi karena hal itu merupakan tindakan pribadi dari oknum, jika memang kejadian itu terbukti benar nantinya.

Konsolidasi BUMN Karya Ditarget Rampung September 2024, Ini Tujuannya

"Tentu kami lihat. Kalau memang ada, paling ekstrim adalah pemecatan yang menangani masalah itu. Kan itu masalah pribadi juga," tambahnya.

Seperti diketahui, media asal Korea menulis mengenai dugaaan pelanggaran norma susila dalam tes perekrutan calon pramugari di Korea Selatan. Pada tes tersebut, pramugari diperintahkan setengah telanjang dan diraba --maaf--payudaranya dalam pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan itu terkait apakah pelamar memiliki cangkok payudara (implan) atau tidak.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat Garuda Indonesia, Pujobroto, membantah adanya tindakan pelecehan yang dilakukan dokter pada saat perekrutan pramugari Indonesia. Tes kesehatan yang dilakukan sesuai dengan standar penerbangan.

"Tidak benar itu jika ada yang melakukan pelecehan. Proses pemeriksaan kesehatan dilakukan sesuai standar kesehatan. Dokter melakukan tugasnya sesuai standar profesinya dan terikat sumpah," katanya kepada VIVAnews.com Rabu, 24 Agustus 2011. Penjelasan selengkapnya di tautan ini. (art)

Menyongsong Revolusi Pendidikan, Workshop Daring tentang Etika dan Budaya Digital
VIVA Militer: Sertijab Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila

Kolonel Bayu Telah Resmi Lantik Raja Aibon Jadi Kesatria Tanah Wali, Dandim Purwakarta

Raja Aibon Komandan Satuan Terbaik Kostrad.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024