Sumbar Waspada Jalur Gempa Patahan Sumatera

Peta Gempa Aceh-Sumatera
Sumber :
  • www.acehrecoveryforum.org

VIVAnews -- Gempa 6,7 Skala Richter yang mengguncang Nanggroe Aceh Darussalam dini hari tadi terasa hingga perbatasan Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Secara teori, gempa tersebut tidak mempengaruhi segmen gempa Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar.

Namun, kondisi ini memberikan peringatan dini bagi Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana Sumbar. Menurut Koordinator Pusdalops PB Sumbar, Ade Edward, tren gempa menunjukkan peningkatan yang fluktuatif ke arah yang merusak.

"Kita perlu meningkatkan kewaspadaan di jalur patahan Sumatera di Sumbar yang belakangan menunjukkan tren yang sama, menunjukkan peningkatan. Tren ini yang harus diperhatikan,” kata Ade Eward saat berbincang dengan VIVAnews.com, 6 September 2011.

Kabupaten Pasaman Timur yang merasakan goyangan gempa 6,7 SR dini hari tadi  dinilai Ade perlu meningkatkan kewaspadaan dengan potensi gempa di segmen Sumpu dan Baromun.  Berdasarkan pantauan Pusdalops PB Sumbar, potensi gempa di segmen tersebut menunjukkan tren meningkat dalam tiga tahun belakangan.

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) telah memasang seismometer untuk mengamati secara intens jalur patahan Sumatera di Pasaman Timur ini. Segmen ini menyimpan potensi gempa merusak setelah melepaskan energi sejak seratusan tahun silam.

"Segmen ini menyimpan potensi gempa hingga 7 SR dan terakhir lepas pada 150 tahun silam," tambah Ade Edward. Ia mengajak, pengamatan serius dari segmen ini disikapi pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan.

Geliat segmen Sumpu ini terjadi sejak tiga tahun silam dengan rentetan gempa-gempa kecil di kawasan ini. Kecenderungan menunjukkan skala Richter yang dimunculkan dari gempa di segmen ini menunjukkan tren semakin membesar. Walaupun terkesan fluktuatif, menurut Ade, hal ini menunjukkan kekhawatiran potensi gempa 7 SR di kawasan ini bukan sekadar hisapan jempol belaka.

Potensi 7,2 SR

Tren serupa juga ditunjukkan jalur bandul patahan Sumatera yang berada di segmen Suliti, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar. Segmen ini terakhir melepas energi pada 1943 lalu. Menurut data yang dimiliki Ade, segmen ini menyimpan potensi gempa 7,2 SR.

"Secara empiris, daerah-daerah ini perlu membangun kesiapsiagaan," ujarnya. Secara teori, ujarnya, semakin meningkat intensitas gempa di segmen-segmen tersebut akan mempersempit celah patahan ini. Kondisi tersebut yang menyebabkan pergesekan akan sering muncul dan berdampak pada satu kekhawatiran yang sama: energi yang tersimpan akan terlepas secara bersamaan.

"Secara teori, tidak ada gempa yang bersifat tunggal, tinggal kita perhatikan bagaimana intensitasnya," ungkap Ade.

Laporan: Eri Naldi| Padang

TNI Pasti Profesional Tangani Kasus Oknum Diduga Aniaya Anggota KKB Papua
Dok

Rumah Dekat Asrama Brimob di Slipi Dilahap Si Jago Merah, 17 Mobil Pemadam Dikerahkan

Sebanyak 17 unit pemadam kebakaran dan 85 personel dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024