- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews – Mantan Menteri Perekonomian, Rizal Ramli, menilai kasus Antasari Azhar direkayasa. Hal itu, menurutnya, terlihat dari pembelaan yang dibacakan oleh Antasari. Dalam pembacaan pembelaan itu, Rizal melihat banyak barang bukti yang tak tepat.
“Tidak sesuai dan tidak jelas hubungan kasualitasnya. Kelihatan sekali kasus ini memang direkayasa,” kata Rizal usai menghadiri persidangan Antasari di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 6 September 2011. Rizal berpendapat, perlu dipanggil saksi-saksi sebelumnya terkait kasus Antasari.
“Saya kira harus dipanggil kembali teman-teman yang dituduh sebagai pembunuh dan penembak, untuk ditanya kembali. Allah Maha Kuasa. Semua yang disembunyikan, semua kebohongan, semua rekayasa yang selama ini ditutup-tutupi, dan berbagai kejahatan yang tak kelihatan, dengan izin Allah dibukakan,” kata Rizal.
Senada dengan Rizal, Permadi dan Pong Harjatmo yang juga menghadiri persidangan Antasari, menganggap kasus yang menjerat mantan Ketua KPK itu adalah sebuah rekayasa. Oleh karena itu, menurut Permadi, Antasari tak perlu mengajukan Peninjauan Kembali. Di sisi lain, Permadi juga merasa pesimis Antasari bisa bebas.
“Menurut saya, sebenarnya tidak perlu PK. Kalau tidak ada rekayasa, Antasari harus bebas. Tapi saya juga pesimis,” kata Permadi. Pesimisme itu muncul, kata Permadi, karena meskipun Komisi Yudisial sudah merekomendasikan hakim pengganti untuk Hakim Pengadilan Negeri yang dikenai sanksi, hakim yang bersangkutan malah naik pangkat.
“Jadi selama Pak SBY masih berkuasa, jangan harap kasus Antasari bisa terselesaikan,” kata Permadi. Ia menilai, pemerintah saat ini memiliki kepentingan tertentu dalam kasus Antasari. “Sangat berkepentingan, karena Pak Antasari buka kasus IT KPU, buka kasus Bank Century,” kata dia. (ren)
Kata Pelatih Guinea Usai Kalahkan Timnas Indonesia U-23 dan Lolos Olimpiade 2024
Timnas Guinea U-23 berhasil lolos ke Olimpiade 2024 usai mengalahkan Timnas Indonesia U-23 dengan skor 1-0. Ini kata pelatih Kaba Diawara
