Yahoo Pecat CEO, Ini Penyebabnya

Carol Bartz
Sumber :
  • AP Photo/Paul Sakuma, file

VIVAnews - Salah satu perusahaan jasa internet terkemuka asal AS, Yahoo Inc., memastikan bahwa Kepala Eksekutif Korporat (CEO) Carol Bartz telah  diganti walau kontraknya belum habis. Untuk sementara, Kepala Eksekutif Keuangan Tim Morse mengisi posisi CEO. Tampaknya pimpinan Yahoo tidak puas dengan kinerja Bartz.

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad

Seperti dikutip harian The Financial Times, Bartz memberitahu para stafnya melalui surel (email) bahwa dia telah didepak "melalui percakapan telepon" dengan Chairman Yahoo, Roy Bostock. Dia pun mengharapkan yang terbaik bagi para staf Yahoo.

Bostock pun menyampaikan terima kasih atas sumbangsih Bartz bagi perusahaannya "selama periode transisi yang kritis dalam sejarah perusahaan dan di tengah tantangan yang sangat serius atas mundurnya ekonomi makro," demikian kata Boystock yang dikutip  harian The Wall Street Journal, 6 September 2011.

Bostock menilai bahwa dewan direktur "melihat peluang pertumbuhan yang baik yang dapat direngkuh Yahoo." "Maka tujuan utama kami adalah untuk mengoptimalkan kepemimpinan perusahaan serta aset bisnis dan platform untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut," lanjut Bostock.

Sebenarnya Bartz masih punya kontrak selama 16 bulan lagi sebagai CEO Yahoo. Namun, eksekutif berusia 62 tahun itu ternyata lebih cepat disingkirkan.

Rizky Nazar Angkat Bicara Soal Dugaan Selingkuh, Beberkan Hal Ini

Kinerja Menurun

Bartz dipecat saat Yahoo mengalami penurunan kinerja dalam beberapa tahun belakangan. Pernah menjadi laman terfavorit untuk mencari berita, informasi olahraga dan hiburan, Yahoo kini mengalami sejumlah tantangan, diantaranya bermasalah atas bisnis iklan online maupun dengan sejumlah mitra mereka di Asia serta hengkangnya sejumlah eksekutif.

Tampaknya Yahoo di bawah kepemimpinan Bartz tidak mampu membangkitkan lagi perusahaan itu di tengah makin ketatnya persaingan di bisnis jasa internet. Dalam beberapa tahun terakhir Yahoo mulai keteteran dari sejumlah rival yang berusia lebih muda, seperti Google, Facebook, dan Twitter.

Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang

Kantor berita Associated Press mengungkapkan, Bartz sebenarnya cukup berhasil meningkatkan pendapatan Yahoo walau harus melalui program penghematan. Namun Yahoo tetap saja tidak bisa mencapai revenue sesuai target. 

Selain itu Bartz dinilai gagal membawa perusahaannya bersepakat dengan Microsoft Corp. dalam proyek bisnis pencarian online. Begitu pula Yahoo juga menyia-nyiakan peluang untuk bekerjasama dengan Alibaba, perusahaan internet terkemuka di China, yang memiliki potensi pasar yang besar.

Menurut stasiun berita Fox News, Bartz baru 30 bulan menjabat sebagai CEO Yahoo. Pada 13 Januari 2009, Yahoo mengumumkan bahwa Bartz menggantikan Jerry Yang, CEO dan salah seorang pendiri Yahoo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya