- Antara/ Rahmad
VIVAnews - Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara menyatakan sengketa PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), PT Pertamina, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), dan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) harus diselesaikan melalui mekanisme antarbisnis (B to B).
Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian Negara BUMN Irnanda Laksanawan mengatakan, mekanisme antarbisnis memungkinkan penyelesaian utang TPPI kepada Pertamina, PPA, dan BP Migas bisa saling menguntungkan.
"Pemerintah akan mendorong B to B, sesuai mekanisme pasar yang menjurus pada penyelesaian yang menguntungkan negara," kata dia di kantor Kementerian BUMN, Rabu 7 September 2011.
Irnanda menjelaskan, dalam mekanisme antarbisnis, TPPI harus bertemu langsung dengan Pertamina, BP Migas, PPA, sehingga penyelesaian ini jadi terintegrasi. "Satu untuk semua solusi."
Kendati demikian, pemerintah harus bersikap hati-hati menyelesaikan kasus ini. Sebab, bila TPPI pailit maka pemerintah tidak akan mendapatkan apa-apa. "Kalau dipailitkan semuanya malah rugi. Lebih baik semua diuntungkan," katanya.
Irnanda berharap pada Jumat mendatang sudah menghasilkan titik temu pemecahan masalah ini. "Harus final," katanya.
Seperti diketahui, TPPI memiliki utang kepada Pertamina sebesar US$548 juta, BP Migas US$180 juta, dan PT Perusahaan Pengelolaan Aset Rp3,27 triliun.
Selain perusahaan nasional, TPPI juga tengah digugat pailit oleh dua perusahaan Belanda, yaitu Argo Capital BV dan Argo Global Holding karena mempunyai utang jatuh tempo US$150 juta.
TPPI akan mendapatkan dana pinjaman dari Deutsche Bank sebesar US$1 miliar untuk melunasi utang itu. Namun, pinjaman hingga saat ini belum cair. Alasannya, Deutsche Bank membutuhkan perjanjian penyelesaian utang yang harus ditandatangani pihak terlibat. Penyusunan perjanjian itu belum selesai karena belum ada kesepakatan.
5 Artis Cantik Warisi Darah Biru, dari Sumedang Larang hingga Mangkunegaran
Banyak selebriti Indonesia memiliki latar belakang keturunan bangsawan atau keturunan dari keluarga kerajaan. Para keturunan ini kerap disebut sebagai pewaris darah biru.
