Alasan Produsen BlackBerry Pilih Malaysia

Kantor pusat RIM, produsen BlackBerry di Kanada
Sumber :
  • rim.com

VIVAnews - Produsen telepon pintar BlackBerry asal Kanada, Research In Motion (RIM) Company, memutuskan untuk membangun pabrik di Malaysia, padahal pangsa pasar di negara tetangga itu hanya sekitar sepersepuluh Indonesia.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengaku telah bernegosiasi langsung dengan RIM beberapa waktu lalu, namun Indonesia dianggap belum siap untuk tujuan investasi itu.

"Saya sudah sampaikan langsung, pada waktu direktur RIM datang ke Indonesia. Yang jelas di sini, kita dianggap belum siap," kata Staf Khusus Kepala BKPM, Silmy Karim, kepada VIVAnews.com, di Jakarta, Kamis, 8 September, 2011.

Padahal, lanjut Silmy, pasar BlackBerry di Indonesia sangat besar. Apalagi jika dibandingkan dengan negara tetangga. "Kita itu pasarnya empat sampai lima juta, besar sekali itu," ungkapnya.

Memang, tutur Silmy, Indonesia harus mengakui tingkat daya saing yang lebih rendah dibandingkan Malaysia. Seperti dilaporkan World Economic Forum dalam The Global Competitiveness Report 2011-2012, Indonesia berada di posisi 46, atau dua kali lipat di bawah Malaysia yang berada pada peringkat 21 dunia.

"Logika saja, orang punya duit, mau buka usaha, ya memilih yang aman, baik, dan memberi untung besar," ujarnya.

Silmy menegaskan, upaya yang dilakukan oleh BKPM sudah cukup banyak untuk meminta RIM membuka pasar di Indonesia. Namun, pada akhirnya RIM tetap memilih Malaysia.

"Banyak faktor yang menjadi catatan. Kami sudah upaya segala macam, dalam arti meminta, mengingat potensi pasar di Indonesia," ujarnya. "Tapi, keputusan itu ada pada mereka (RIM). Yang terpenting, selesaikan pekerjaan rumah kita, karena jelas tertinggal dari Malaysia," pungkasnya.

Seperti diketahui, Kepala BKPM Gita Wirjawan cukup geram dengan langkah RIM yang memilih Malaysia sebagai basis produksi BlackBerry mereka. Padahal, RIM selama ini menikmati untung besar dari pemasaran produknya di Indonesia.

Sikap yang sama disampaikan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat. Bahkan mantan ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini langsung mengusulkan pengenaan kebijakan disinsentif bagi pemodal asing yang hanya menjual produk di Indonesia, namun tidak membangun pabriknya di Tanah Air. (art)

Ditanya soal Status Keanggotaan Partai Politiknya, Gibran Bilang Begini
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie juara BAC 2024

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet badminton yang Membangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Jonatan Christie sang juara badminton Indonesia tidak hanya memukau publik dengan kelincahannya di lapangan. Ia pun menginspirasi banyak orang dengan kisah dermawannya.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024