Obama Paparkan Rencana Perangi Pengangguran

Presiden Barack Obama setelah berpidato di Kongres AS
Sumber :
  • AP Photo/Susan Walsh

VIVAnews - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, meminta parlemen (Kongres) segera mendukung rencana ambisiusnya untuk menciptakan banyak lapangan kerja dan pemotongan pajak bagi rakyat Amerika. Dua isu itu sangat genting bagi penyelamatan ekonomi AS, yang terus dilanda krisis dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut kantor berita Associated Press, permintaan Obama itu disampaikan dalam pidato di Kongres, Kamis malam waktu Washington DC (Jumat pagi WIB). Jarang sekali presiden bisa meminta Kongres, baik dari DPR maupun Senat, untuk menggelar sesi gabungan khusus agar bisa mendengar pidatonya.

Obama menyatakan bahwa penyediaan lapangan kerja dan pemotongan pajak ini membutuhkan biaya US$450 miliar. "Rencana ini adalah hal yang tepat untuk diterapkan saat ini. Kalian harus mengesahkannya dan saya ingin menyampaikan pesan ini ke penjuru negeri," kata Obama mengenai rencananya, yang disebut sebagai Undang-undang Lapangan Kerja Amerika.

Di antara penerapan rencana Obama itu adalah memangkas besaran potongan gaji untuk Jaminan Sosial bagi puluhan juta pekerja dan majikan mereka juga. Selain itu Obama ingin pajak bagi pekerja dikurangi hingga 3,1 persen.

Obama juga mengusulkan agar banyak sekolah dan jalan di penjuru AS diperbaiki dengan mengerahkan banyak warga yang masih menganggur, mempekerjakan banyak guru dan polisi, serta memperpanjang masa tunjangan pengangguran. Dia pun menginginkan keringanan pajak bagi pelaku bisnis yang merekrut warga penganggur selama enam bulan atau lebih.

"Rencana ini akan memotong pajak bagi perusahaan yang merekrut tenaga-tenaga baru dan juga akan memotong pajak hingga setengahnya bagi para pekerja dan pelaku usaha kecil," kata Obama.

Pengangguran menjadi masalah yang besar bagi pemerintahan Obama, yang popularitasnya tengah menurun. Sebanyak 14 juta warga masih menganggur dan ini yang membuat tingkat pengangguran di AS tetap tinggi, yaitu 9,1 persen. Kepercayaan publik atas pemerintahan Obama di bidang ekonomi tengah merosot.

Sementara itu, menurut stasiun berita BBC, kalangan oposan dari Partai Republik menganggap sinis pidato Obama itu. Mereka menilai usulan itu bagian dari skenario kampanye Obama jelang Pemilu Presiden 2012.  

"Ini jelas merupakan pertunjukan politik dan perang antar kelas," kata Paul Broun, anggota DPR dari Partai Republik yang mewakili negara bagian Georgia, dalam akunnya di Twitter.  (eh)










Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024