Wartawan Papua Dikeroyok Bupati dan Pejabat

Top TV Mufri Ali
Sumber :
  • Banjir Ambarita| Papua

VIVAnews - Aksi kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi di Papua. Wartawan Top TV bernama Mufri Ali mengaku dipukuli Bupati Sorong Selatan, Jumat 9 September sekitar pukul 09.00 WIT. Tak cuma oleh Bupati, ajudan Bupati, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, serta anggota Satpol juga ikut mengeroyok korban.

Pemimpin Redaksi Top TV Amir Siregar ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya membenarkan insiden itu. Menurut dia wartawannya dipukuli bupati dan jajarannya ketika sedang meliput aksi pemblokiran kantor bupati oleh masyarakat adat setempat.

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg 2024 Pekan Depan, Total Ada 297 Perkara

"Bupati Sorong Selatan, Otto Itahalau, datang ke lokasi aksi pemalangan. Mufri Ali yang saat itu sedang meliput mengabadikan aksi itu tiba-tiba  didatangi Bupati yang sekonyong-konyong mendaratkan pukulan sebanyak dua kali. Selanjutnya, ajudan Bupati yang belakangan diketahui anggota polisi juga ikut memukuli korban," kata dia.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan yang saat itu menyaksikan bupatinya memukuli wartawan, tak mau ketinggalan dan ikut memukul. "Anggota Satpol PP juga ikut memukuli korban,'' kata Amir.

Setelah mengeroyok, Bupati dan jajarannya kemudian menyeret wartawan ke ruang Bupati. "Usai mengeroyok, Bupati dan stafnya kemudian menggiring Mufri Ali Ke ruang kerjanya, kameranya lalu dirampas," Amir melanjutkan.

Saat digiring ke ruang kerja Bupati, Mufri Ali sempat menelepon dan memberitahukan peristiwa yang dialaminya. "Ia dipukuli bupati dan jajarannya di hadapan puluhan warga masyarakat yang sedang melakukan aksi pemalangan," kata Amir.

Menurut Amir, Top TV akan melaporkan aksi kekerasan itu ke polisi. "Kami akan tempuh jalur hukum," ucapnya.

Kepada VIVAnews.com, Mufri Ali membenarkan pemukulan itu. "Saya saat ini masih dimintai keterangan oleh polisi, dan akan menuju rumah sakit untuk visum," katanya.

Soal peristiwanya dia mengisahkan, "Saya sedang ambil gambar tiba-tiba Bupati datang dan memukuli saya. Saat itu saya sempat sempoyongan, namun pukulan selanjutnya datang dari ajudan dan Kepala Dinas serta anggota Satpol PP. Dalam kondisi sempoyongan, saya kemudian digiring ke ruang kerja Bupati. Di sana kamera saya dirampas, meski kemudian akhirnya dikembalikan."

Saat dipukuli, bukan hanya warga masyarakat yang menyaksikan aksi kekerasan itu, tapi juga sejumlah anggota polisi yang sedang bertugas. Namun, polisi-polisi itu hanya diam dan tidak berupaya menghentikannya. "Untung ada anggota TNI yang menghentikan aksi pemukulan," ucap Mufri.

BRI Targetkan Pengguna BRImo Tembus 36 Juta di Akhir 2024

Ketua AJI Papua, Viktor Mambor menyayangkan aksi kekerasan yang terus menimpa jurnalis Papua. "Aksi Bupati mencerminkan arogannya penguasa," dia menandaskan. AJI Papua akan mendampingi Top TV melaporkan aksi kekerasan ini ke polisi. "AJI akan mengawal kasus ini untuk diproses sesuai hukum yang berlaku," katanya.

VIVAnews dan sejumlah wartawan lain belum mendapatkan konfirmasi dari Bupati Sorong Selatan. Saat dihubungi, telepon selularnya sedang tidak aktif. Wartawan juga sedang berupaya meminta konfirmasi dari Kapolda Papua berkaitan dengan keterlibatan ajudan Bupati yang juga seorang anggota polisi. (Laporan: Banjir Ambarita, Papua | kd)

Wapres ke-10 dan 12 sekaligus politikus senior Partai Golkar, Jusuf Kalla di Perpusnas, Jakarta Pusat, Senin, 4 Maret 2024

Gibran Masih Jabat Wali Kota Solo Usai jadi Wapres Terpilih, JK: Tidak Apa-apa

KPU menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024