Daya Saing Turun Tak Pengaruhi Investasi

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Kendati peringkat daya saing Indonesia turun, namun pemerintah percaya hal itu tidak berpengaruh terhadap investasi dan perdagangan dengan negara lain.

Gerindra sebut Bakal Ada Banyak Pertemuan Usai Prabowo Jadi Presiden Terpilih

Dalam laporan The Global Competitiveness Report 2011-2012 yang dikeluarkan World Economic Forum, peringkat daya saing Indonesia turun dari peringkat 44 pada 2010 menjadi 46 tahun ini dari 142 negara.

"Secara tidak langsung tidak berpengaruh, sulit kita ukur, yang dilakukan investor pasti membaca bahan," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Jumat, 9 September 2011.

World Economic Forum, menurut Mendag, adalah forum yang cukup dipandang di dunia dengan jumlah anggota sebagian besar adalah perusahaan ternama, sehingga forum itu akan menjadi referensi bagi perusahaan maupun negara-negara di dunia untuk berinvestasi.

"Kita ketika baru masuk ranking 69, kalau mau diukur dari 69 ke 46 sudah banyak perbaikan," ujarnya. "Seharusnya investor juga melihat peningkatan itu," ungkap Mendag.

Meskipun demikian, Mendag melanjutkan, pemerintah sadar masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan seperti infrastruktur. "Justru di satu sisi adalah hambatan, tapi di sisi lain infrastruktur itu peluang investasi," kata Mendag.

Untuk meningkatkan kembali peringkat daya saing Indonesia, pemerintah sudah dan sedang melakukan upaya-upaya agar investasi serta perdagangan tidak ikut menurun. Perbaikan dalam hal infrastruktur yaitu bagaimana meningkatkan kerja sama publik dan pemerintah (Public-Private Partnership) serta pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Selain itu, lanjut Mendag, yang harus diperbaiki berikutnya adalah lembaga pemerintah terutama yang menjadi prioritas, yakni reformasi birokrasi.

"Inefisiensi birokrasi dan ekonomi biaya tinggi itu prioritas. Setiap kementerian ada target, misalnya di Kemendag, semua izin dilakukan secara online dengan target pada 2014 selesai dalam waktu satu hari," tuturnya.

Kemudian, Mendag menjelaskan, sumber daya manusia (SDM) mengalami perbaikan terutama pada SDM dasar. "Pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dasar yang besar menjadikan SDM dasar membaik, meskipun pendidikan atas belum terlalu membaik juga," ujarnya.

Untuk memperbaiki sektor pelabuhan dan logistik, Mari menjelaskan, terdapat dua program yaitu program jangka pendek dan menengah. Jangka menengah dilakukan dalam hal pembangunan pelabuhan baru, rel kereta api, jalan tol, dan proyek terkait lainnya. Sementara itu, untuk jangka pendek, pelaksanaan program pelabuhan 24 jam, tujuh hari seminggu dan national single window untuk kelancaran dokumen ekspor-impor.

"Pada Mei 2011, sudah ada aturan yang keluar tentang single port authority, sehingga bisa mengecek dokumen, barang, dan pembayaran untuk mempercepat pengawasan barang secara elektronik," kata Mendag.

Selain itu, pemerintah sudah menyediakan dry port kontainer dari Jababeka ke Pelabuhan Tanjung Priok dan direncanakan ditambah hingga Surabaya. Untuk upaya itu, menurut dia, diperlukan sinergi dan kerja sama semua pihak agar daya saing Indonesia juga meningkat. "Manajemen pelabuhan, Pelindo, dan pengusaha, juga pemerintah harus bekerja sama," tuturnya. (art)

Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power, Karyawan Aji

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

PT PLN Nusantara Power mencatatkan kenaikan aset setelah proses transformasi dan rebranding dari PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menjadi subholding PT PLN (Persero).

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024