- Antara/ Feri Purnama
VIVAnews - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menilai kebijakan penghentian sementara (moratorium) penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh pemerintah tidak berpengaruh besar bagi upaya penghematan anggaran. Pasalnya, besarnya anggaran PNS bukan dari jumlah pegawainya tapi karena ongkos pegawai atau belanja pegawai.
"Laju pertumbuhan pegawai 4 persen sedangkan belanja pegawai mencapai 20 persen. Belanja pegawai yang besarlah menjadi penyebab defisitnya anggaran," ujar Sekjen Fitra, Yuna Farhan, saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 12 September 2011.
Selain belanja pegawai, lanjutnya, faktor lain ialah anggaran pensiun pegawai. "Contoh program Taspen, saat gaji naik maka tunjangan pensiun juga naik," imbuhnya
Remunerasi pegawai, menurutnya, juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan membengkaknya anggaran untuk pegawai. "Penyebab defisit anggaran karena remunerasi dan kenaikan gaji pokok yang terus naik," pungkasnya.
Oleh karena itu, Yuna mengimbau, pemerintah lebih memfokuskan perhatian dalam mengefisienkan struktur belanja pegawai. Bukan dari sisi moratorium penerimaan pegawai.